Tambang Nikel Morowali, Antara Lingkungan dan Ekonomi

Salah satu pertambangan nikel di Morowali, Sulawesi Tengah. (Foto: Shuterstock)

FAKTA.COM, Jakarta - Tambang Nikel Morowali, Antara Lingkungan dan EkonomiKehadiran tambang nikel di Morowali, Sulawesi Tengah secara umum mampu meningkatkan perekonomian di wilayah sekitarnya. Investasi di wilayah sentral industri nikel nasional tersebut mampu menurunkan angka kemiskinan, namun isu lingkungan menjadi permasalahan baru.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim penghiliran industri pertambangan nikel telah menurunkan kemiskinan di daerah-daerah yang menjadi lokasi pabrik pengolahan komoditas mineral logam bahan baku baja nirkarat dan baterai kendaraan listrik itu.

etidaknya terjadi di dua provinsi produsen nikel. Pertama, di Sulawesi Tengah yang tingkat kemiskinannya turun menjadi 15% pada 2022 dari 20% pada 2007. Kedua, di Maluku Utara yang tingkat kemiskinannya turun di bawah 10% pada 2022 dari 10% pada 2007.

"Ini penduduk miskin di lokasi penghiliran industri [nikel] kita terus menurun. Anda lihat, orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan juga menurun," ujarnya di acara Nickel Conference, Selasa (25/7/2023) dilansir Bloomberg.

Episentrum industri nikel di Pulau Sulawesi, lanjut Luhut, juga terbukti berhasil mengerek nilai ekspor nonmigas Indonesia dari hanya US$2,1 miliar pada 2014 menjadi US$11,6 pada 2020, sebelum naik lagi menjadi US$22,21 miliar pada 2021, dan menyentuh US$33,8 miliar pada tahun lalu.

Fakta-fakta ini makin menunjukkan kebenaran kebijakan pemerintah kita saat ini," jelas dia.

Luhut pun merespons kritik lembaga konsultan dan kelompok lingkungan global bahwa Kawasan Industri Morowali telah mencederai aspek lingkungan lantaran menggunakan listrik berbahan bakar batu bara dan merencanakan pembuangan limbah negara.

Namun ia sadar dan tidak menampik bahwa keberlangsungan lingkungan di kawasan sentra nikel memang menjadi salah satu perhatian pemerintah hingga saat ini, dan perkembangannya terus dicermati agar tidak terjadi masalah lingkungan dalam pertambangan nikel.

"Kecemasan ini menjadi kecemasan kami juga. Informasi terus diberikan kepada kami untuk mencegah.Jadi seperti apa solusi yang bisa kami lakukan,” tuturnya.

Polusi Jakarta Hanya Dijawab Heru dengan Canda

Dia juga menjelaskan bahwa salah satu cara guna menjaga agar pertambangan nikel tidak merusak lingkungan, pemerintah bakal membatasi pasokan nikel agar tidak berlebihan. Selain menjaga lingkungan, pembatasan ini juga menjadi cara pemerintah untuk menjaga harga nikel agar tidak terperosok.

"Kritik dari berbagai pihak saya dengarkan, kita harus melakukan ini bersama. Bukan hanya pemerintah," ujarnya.

Sebelumnya, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) berjanji akan memacu investasi untuk mengatasi masalah lingkungan yang makin meningkat dari areal pertambangan nikel terbesar di Tanah Air itu.

Kawasan Industri Morowali mencakup areal seluas lebih dari 3.000 hektare di bagian timur Pulau Sulawesi. Wilayah ini merupakan basis produksi nikel baru yang digadang-gadang mendorong surplus pasokan di pasar global pada tahun ini. Namun, praktik pertambangan di kawasan itu menuai sorotan dari berbagai instansi internasional.

Direktur Pelaksana IMIP Hamid Mina menyebut perusahaan berencana menurunkan jejak karbon di kompleks Morowali melalui instalasi panel surya berkapasitas 500 megawatt.

Kawasan industri tersebut juga berencana menginvestasikan US$63 juta untuk tahap pertama pembangunan panel sebesar 100 megawatt, yang katanya akan mampu menghasilkan daya 180 juta kilowatt-jam per tahun. Itu setara dengan suplai listrik yang cukup untuk sekitar 166.000 orang Indonesia.

"Kompleks ini juga memfasilitasi pembangunan pipa sepanjang sekitar 50 kilometer untuk memompa lumpur langsung dari tambang ke pabrik guna mengurangi penggunaan truk," kata Hamid.

IMIP juga mempertimbangkan untuk memperkenalkan truk listrik di kawasan industri tersebut.

Chief Executive Officer Skarn Mark Fellows, bagaimanapun, mengatakan bahwa menerapkan energi terbarukan di Indonesia sangat ‘rumit’ karena sejumlah alasan seperti tutupan awan dan potensi angin yang rendah.

“Emisi dari truk hanya menyumbang porsi yang sangat kecil dibandingkan dengan proses produksi nikel yang bergantung pada batu bara di tambang,” kata Fellows.

Dalam hal pengelolaan limbah, IMIP saat ini memiliki hampir 600 hektare lahan yang dikhususkan untuk dry-stacking; suatu metode pengolahan tailing atau hasil sampingan pertambangan, dengan cara mengeringkan, memadatkan, dan menimbunnya kembali.

Lebih banyak area dapat dialokasikan untuk itu jika rencana perluasan taman menjadi sekitar 6.000 hektare disetujui, kata Hamid.

Namun, implementasi dry-stacking cukup menantang di negara yang memiliki curah hujan tinggi dan aktivitas seismik reguler, menurut Harry Fisher dan Bruna Grossl dari Benchmark Mineral Intelligence.

Morowali, yang sebagian besar merupakan kota nelayan satu dekade yang lalu, merupakan jantung dari ledakan ekonomi Indonesia dan menjadi penting secara global dalam industri nikel setelah Indonesia memberlakukan larangan ekspor bijih nikel pada 2019.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//