Sisa Pembakaran Batu Bara, Limbah B3 yang Berguna

Ilustrasi. (Dokumen PLN)

FAKTA.COM, Jakarta - Limbah bahan beracun dan berbahaya (B3), ternyata bisa dimanfaatkan sebagai model sirkular ekonomi. Salah satunya abu sisa pembakaran batu bara atau fly ash bottom ash (FABA) dari pembangkit listrik.

Selama ini, FABA kerap menjadi bahan baku bernilai. Mulai dari batako, conblock panel, bahkan menjaadi penetralisir air asam tambang.

Salah satu perusahaan yang kerap mendorong pemanfaatan FABA adalah PT PLN (Persero). Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, pemanfaatan FABA merupakan wujud penerapan prinsip environmental, social, and corporate governance (ESG).

"Sehingga tak hanya menekan emisi karbon, tapi juga mendorong perekonomian masyarakat," kata Darmawan dikutip Minggu (24/9/2023).

Negara Kantongi Dividen Rp2,19 Triliun dari PLN

Direktur Operasi Pembangkit Batu Bara PLN Indonesia Power, Rachmad Handoko pun menyontohkan beberapa pemanfaatan FABA. Seperti yang dilakukan Pemerintah Daerah Serang yang membuat jalur evakuasi gempa dari FABA PLTU Labuan dan Suralaya.

Ada juga, kata Rachmad, di PLTU Ombilin. "FABA menjadi bahan reklamasi pada area bekas tambang dan penetralisir air asam tambang," ujar Rachmad.

Soal ini, Rachmad menyampaikan, FABA punya kandungan kapur yang bersifat basa. Sehingga, dapat mencegah terbentuknya air asam tambang.

Kecipratan Kompensasi, Laba Bersih PLN Naik Triple Digit

Mengenai pemanfaatan FABA ini, Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan, masyarakat harus bisa mengambil manfaat ekonomi dan pengelolaan limbah B3.

"Institusi punya kewajiban untuk melakukan pemulihan lahan terkontaminasi. Maka kita dengar pengalaman PLN yang mendorong masyarakat untuk memanfaatkan FABA," ucap dia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//