Riset Alibaba: Negara Asia Paling Peduli Gaya Hidup Berkelanjutan

Ilustrasi. (ESG Report Alibaba)

FAKTA.COM, Jakarta - Indonesia menjadi salah satu negara dengan porsi tertinggi yang menerima informasi gaya hidup berkelanjutan. Di sini, Indonesia berada di bawah Filipina.

Data tersebut berdasarkan hasil riset Alibaba Group bertajuk “The Sustainability Trends Report 2023”. Riset ini melibatkan 14.000 konsumen dari negara di Asia, Eropa, dan Timur Tengah.

Menurut Pimpinan Strategi ESG Grup Alibaba Liu Wei, konsumen yang paling ingin mempelajari cara belanja online yang lebih berkelanjutan adalah dari negara-negara berkembang di Asia. "Filipina (93%), Indonesia (91%), dan UEA (90%)," kata Liu Wei, Jumat (4/8/2023).

Namun, riset tersebut melihat faktor ketidaknyamanan dan biaya tinggi menjadi hambatan utama dalam penerapan gaya hidup berkelanjutan. Rinciannya, kenyamanan (53%) dan harga yang terjangkau (33%) sangat penting untuk mendorong perubahan perilaku pada keberlanjutan konsumen dan bisnis dapat mempermudah konsumen untuk membuat pilihan sadar berkelanjutan.

Urusi Banjir Jakarta, Jokowi Percepat Normalisasi Sungai Ciliwung

Tetapi beberapa konsumen bersikap sinis (38%) terhadap motivasi yang mendasari produk "berkelanjutan" bisnis, dengan hanya 15% yang mengatakan bahwa mereka sepenuhnya mempercayai klaim seputar keberlanjutan produk. Bisnis perlu bekerja lebih keras untuk membangun kepercayaan di antara konsumen tersebut, terutama di antara orang-orang yang tinggal di pasar Eropa.

"Konsumsi berkelanjutan (sustainable consumption) sangat penting bagi lingkungan, dan sementara itu memberikan peluang besar bagi bisnis, serta ekonomi digital secara keseluruhan, untuk memiliki perkembangan jangka panjang menuju masa depan yang berkelanjutan untuk semua," tutur Liu Wei.

Alibaba menerbitkan Laporan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) terbaru pada Senin (24/7/2023). Ini menjadi yang pertama bagi Alibaba mengungkapkan kemajuan dalam dekarbonisasi Scope 3+ nya, sejak mempelopori konsep tersebut pada tahun 2021 untuk janji pengurangan emisi karbon yang lebih luas di seluruh ekosistem digitalnya.

Platform buku besar karbon Alibaba telah melibatkan 87 juta dalam kegiatan pengurangan emisi karbon dalam 12 bulan menjelang 31 Maret 2023. Mereka terlibat dengan 1,91 juta produk dari 409 merek yang ditawarkan di Tmall dan Taobao melalui program produk ramah rendah karbon.

Tambang Nikel Morowali, Antara Lingkungan dan Ekonomi

Riset Alibaba juga menunjukkan 23% konsumen mengatakan mereka “tidak terlalu percaya” klaim seputar keberlanjutan produk dari bisnis. Proporsi tertinggi hasil ini berasal dari Perancis (31%), Spanyol (31%) Jerman (30%) dan Inggris (30%).

Sementara itu, hampir dua dari lima konsumen (38%) bersikap sinis terhadap motivasi yang mendasari produk berkelanjutan bisnis. Di antaranya Thailand (56%), Prancis (48%), dan Singapura (47%).

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//