Molekul Unik Bisa Serap Gas Rumah Kaca, Apa Namanya?

Ilustrasi polusi udara. (Dokumen Pixabay)

FAKTA.COM, Jakarta - Ilmuwan menemukan bahan berpori yang unik. Molekulnya bisa menyerap gas rumah kaca dan karbon dioksida.

Dikutip dari Science Alert, Jumat (10/5/2024), para ilmuwan mendeskripsikan molekul itu seperti kandang sangkar. Bahan berpori ini terdiri atas blok-blok penyusun prisma segitiga menjadi sangkar tetrahedral yang lebih besar dan lebih simetris. Penelitian ini dilakukan di laboratorium oleh peneliti Inggris dan China.

3 Tanaman Ini Bisa Jadi Indikator Polusi Selain Eceng Gondok

Molekul ini bisa menarik dan menahan gas rumah kaca, seperti karbon dioksida dengan afinitas yang kuat. Ini menunjukkan stabilitas yang baik di air yang penting untuk menangkap karbon dalam gas basah di lingkungan industri.

"Ini adalah penemuan menarik," kata Marc Little, ilmuwan di Heriot Watt University, Edinburgh, Skotlandia.

Penulis kajian ini berkata material berpori baru, diperlukan untuk menangkap dan menyimpan gas rumah kaca.

Molekul yang bisa menangkap gas rumah kaca. (Dokumen Nature Synthesis) Molekul yang bisa menangkap gas rumah kaca. (Dokumen Nature Synthesis)

Dalam kajian yang terbit di jurnal Nature Synthesis, percobaan di laboratorium juga memperlihatkan "kandang sangkar" juga bisa menyerap belerang heksaflourida (SF6) yang tinggi. Gas ini merupakan jenis gas rumah kaca yang paling kuat.

Misalnya, gas CO2 bertahan di atmosfer selama 5-200 tahun, sementara itu belerang heksaflourida bisa bertahan 800-3.200. Meskipun tingkat gas SF6 di atmosfer jauh lebih rendah, gas itu bisa memberikan potensi pemanasan global sekitar 23.500 kali lipat daripada CO2 jika dibandingkan dengan jangka waktu 100 tahun.

Menurut para peneliti, hal yang perlu dilakukan adalah menghilangkan sebagian besar gas SF6 dan CO2 atau menghentikannya masuk atmosfer.

Biodiesel Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca Hingga 27,8 Juta Ton

Ekstraksi 20 miliar ton gas karbon dioksida per tahun diperlukan untuk menghilangkan emisi karbon yang makin meningkat.

Sejauh ini, strategi penghilangan karbon telah menghilangkan 2 miliar ton karbon setiap tahun. Sebagian besar penghilangan gas karbon dilakukan pepohonan dan tanah.

Teknologi hanya menghilangkan 0,1% atau 2,3 juta ton karbon setiap tahun. Misalnya dengan menangkap karbon langsung dengan bahan berpori.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//