Mengenal Badak Sumatera, `Si Bongsor` yang Kini Terancam Punah

Oleh Arie Dwi Budiawati - fakta.com
30 November 2023 20:31 WIB
Badak sumatera. (Dokumen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)

FAKTA.COM, Jakarta – Badak adalah salah satu mamalia besar yang hidup di Indonesia. Salah satu hewan bercula yang ada di Indonesia adalah badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis).

Dikutip dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) serta Yayasan Badak Indonesia, Kamis (30/11/2023), badak sumatera ini sering disebut badak berambut atau badak bercula dua. Badak sumatera merupakan salah satu hewan yang terancam punah.

Badak sumatera ini adalah badak yang terkecil, guys! Tingginya mencapai 112-145 cm sampai pundak. Panjang keseluruhan tubuh dan kepala mencapai 2,36 meter-3,18 meter. Ekornya sepanjang 35-70 cm. Berat seekor badak sumatera ini antara 500-1.000 kg.

Namanya juga badak berambut, tentu saja anggota famili Rhinocerotidae ini punya rambut yang tipis, halus, nan licin. Kulit badak sumatera ini berwarna cokelat kemerahan dan seluruh tubuhnya tertutup rambut yang pendek.

Matanya kecil dan dikelilingi lipatan kulit. Lipatan kulit juga terdapat di dua area lainnya, yaitu belakang kaki depan dan perut.

Hewan Ini Punya Hidup Tersingkat Sedunia

Permukaan kaki badak sumatera ini berukuran lebar. Masing-masing kaki memiliki tiga kuku setengah melingkar.

Hewan Penyendiri

Berbicara tentang sifat, badak sumatera ini termasuk hewan penjelajah, pemakan semak dan pucuk dedaunan (browser), serta soliter. Badak sumatera betina bersifat teritorial dan saling menghindari satu sama lain. Badak betina dengan anak akan memiliki daerah jelajah yang lebih kecil, sedangkan betina tanpa anak akan lebih ekslusif.

Badak sumatera ini pada umumnya ada di daerah yang berbukit dan dekat dengan air. Fauna ini menempati hutan hujan tropis dan hutan lumut pegunungan. Binatang itu juga suka daerah pinggiran hutan dan hutan sekunder. Badak sumatera bisa hidup di habitat yang luas, mulai dari rawa-rawa sampai hutan pegunungan.

Dulu, populasi badak sumatera tidak hanya tersebar di Sumatera, tetapi juga Kalimantan, Assam (India), Myanmar, dan Semenanjung Malaya. Hewan ini juga diketahui ada di Vietnam, Laos, dan Kamboja.

Kini, populasi badak sumatera terbanyak ada di Indonesia, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Way Kambas, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, dan sedikit populasi di Kalimantan.

Alasan Unik Kecoak Sering Terbang ke Arah Wajah

Sekadar informasi, menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 106 Tahun 2018, badak sumatera merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia. Berdasarkan IUCN Red List, status konservasi hewan itu adalah critically endangered/CR.

Sambut Kelahiran Badak Sumatera

Sekadar informasi, belum lama Indonesia menyambut kelahiran seekor anak badak jantan dari pasangan Delilah-Harapan. Sang anak lahir di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK) pada Sabtu (25/11/2023)-lahir 10 hari lebih cepat daripada perkiraan.

Menteri LHK, Siti Nurbaya, mengatakan kelahiran anak Delilah-Harapan merupakan hasil usaha pengembangbiakan semi alami. Saat ini, SRS TNWK telah menghasilkan lima individu badak sumatera dengan metode ini, yaitu Andatu (2012), Delilah (2016), Sedah Mirah (2022), anak ketiga Ratu-Andalas (30/09/2023), dan anak Delilah-Harapan (25/11/2023).

“Kelahiran ini sekaligus kelahiran badak kedua pada 2023. Hal ini semakin menegaskan komitmen pemerintah Indonesia dalam melakukan upaya konservasi badak di Indonesia, khususnya badak sumatera,” kata Siti.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//