La Nina Diprediksi Datang setelah El Nino Hilang

La Nina bisa menyebabkan curah hujan meningkat di Indonesia. (Dokumen Pixabay)

FAKTA.COM, Jakarta - Pakar iklim memprediksi La Nina akan datang setelah El Nino menghilang. Pakar pun memperkirakan El Nino akan hilang pada pertengahan tahun ini.

Mengutip laman Institut Research Institute for Climate and Society (IRI), Rabu (7/2/2024), semua model prediksi IRI meramalkan El Nino akan berlanjut selama sisa musim dingin boreal (belahan bumi utara) dan musim semi 2024. Kemudian, anomali cuaca itu akan melemah dengan cepat.

IRI memperkirakan kondisi netral El Nino terjadi pada April-Juni dan Mei-Juni 20204. Setelah El Nino hilang, La Nina datang. Peluang La Nina datang pada Juli-September 2024.

Deretan Sektor yang Terpukul Akibat Duet El Nino-IOD

“Peluangnya sebesar 58%,” tulis IRI.

Apa itu La Nina?

La Nina merupakan istilah cuaca yang diambil dari bahasa Spanyol. Artinya, anak perempuan.

La Nina merupakan fenomena suhu muka laut (SML) mendingin hingga di bawah kondisi normal, mengutip Brain Academy. Pertumbuhan awan di Samuderan Pasifik bagian tengah akan berkurang. Kondisi ini bisa membuat curah hujan semakin tinggi di Indonesia, mengutip Brain Academy.

BLT El Nino Capai Rp6,72 Triliun, Bansos Beras Masih Berlanjut

Sifat La Nina ini berkebalikan dengan El Nino. Kalau El Nino, fenomena cuaca itu akan memanaskan SML hingga di atas normal sehingga meningkatkan pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah. Dengan begitu, curah hujan akan semakin berkurang di Indonesia.

IRI mencatat peristiwa El Nino dan La Nina ini biasanya terjadi selamaa 9-12 bulan, malah kadang-kadang bertahan hingga 2 tahun. Anomali cuaca itu biasanya terjadi setiap 2-7 tahun.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//