Kreasi Unik Gen Z dalam Mengolah Sampah Plastik

Ilustrasi sampah plastik. (Dokumen Pexels)

FAKTA.COM, Jakarta – Masalah limbah, termasuk sampah plastik, menarik perhatian banyak masyarakat, terutama anak muda. Mereka, dalam hal ini Gen Z, turut serta mengurangi sampah plastik dengan mengolahnya menjadi barang lain. 

Ada yang mendaur ulang sampah plastik menjadi mainan. Malah, ada pula yang mengolah limbah itu menjadi bahan bangunan. (Sekadar informasi, Gen Z ini adalah orang-orang kelahiran tahun 1997—2012 dan berusia sekitar 11 tahun—26 tahun saat ini.)

Penasaran seperti apa kreasi unik mereka dalam mengolah sampah plastik? Berikut ini adalah contoh kreasi unik Gen Z dalam mengolah sampah plastik, dikutip dari berbagai sumber, Rabu (31/10/2023).

1. Bangku dari Botol Plastik

Lima Mahasiswa Ini Sulap Limbah Korek Jadi Robot Mainan

Kreativitas siswa SMP Negeri 37 Batam dalam mengolah sampah, mendapatkan acungan jempol. Mereka membuat bangku unik dari limbah plastik.

Kursi tersebut terbuat dari susunan botol plastik bekas air mineral. Botol-botol ini diisi dengan sampah plastik yang berwarna-warni. Setelah padat, botol tersebut ditutup. Bagian atas botol yang sudah dirangkai, dipasang busa sebagai alas duduk.

Kreativitas ini mendapatkan apresiasi dari Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin. Dia mengatakan cara ini bisa mengurangi timbunan sampah plastik dan bisa menjaga kebersihan lingkungan.

“Ini unik sekali. Sampah disulap jadi kursi dan tentunya ini mengurangi populasi sampah plastik,” kata Jefridin dikutip dari laman Pemerintah Kota Batam.

2. Robot Action Figure

Salah satunya kreasi anak muda dalam mengolah limbah plastik adalah mainan robot yang dikembangkan oleh lima mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Robot action figure bernama Ferrumium ini berbahan dasar botol plastik, kayu, dan korek gas.

Salah seorang pengembang robot Ferrumium, Yohanes Mario Putra Bagus, mengaku prihatin dengan sampah yang belum dikelola secara maksimal.

“Ferrumium berasal dari mendaur ulang sampah bekas korek api gas, botol, dan kayu yang didapatkan dari pengepul rongsok maupun bank sampah,” kata Mario.

Perusahaan Eropa Bantu Indonesia Kurangi Sampah Plastik Laut

3. Paving Block

Menurut SNI 03-0691-1996, paving block atau bata beton adalah campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air, dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu paving block itu.

Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) membuat paving block ini dari sampah plastik. Yang menarik, mereka juga menggunakan limbah oli sebagai campuran.

Dikutip dari laman Universitas Negeri Gorontalo, inisiatif ini dilakukan ketika mereka sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 2023 di Desa Lopo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo. Ide pembuatan paving block dari sampah plastik muncul karena limbah ini banyak ditemukan di sekitar desa dan pesisir pantai Lopo.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//