KLHK Akui Masalah Anggaran Jadi Kendala Program Perhutanan Sosial

Kampung Proklim di Riau. (Antara)

FAKTA.COM, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus memperkuat upayanya dalam menghadapi perubahan iklim melalui program Kampung Iklim, yang bertujuan melibatkan masyarakat dalam penanggulangan dampak lingkungan. 

Staf Khusus Menteri LHK, Hanni Adiati menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu inisiatif strategis untuk mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

"Kampung Iklim bertujuan untuk melibatkan masyarakat dalam mengatasi perubahan iklim, salah satunya melalui perhutanan sosial,” ungkap Hanni di Jakarta, Rabu (4/9/2024).

Hanni menjelaskan bahwa Program Kampung Iklim dimulai pada tahun 2012 dan mengalami perkembangan signifikan setelah penggabungan Kementerian Lingkungan Hidup dengan Kementerian Kehutanan pada akhir 2014. Setelah penggabungan, program ini menjadi gerakan nasional pada tahun 2016, dengan dukungan unit pelaksanaan teknis di seluruh provinsi.

PP Perlindungan Mangrove akan Percepat Rehabilitasi Mangrove

Hanni juga menyoroti bahwa KLHK tengah berupaya memberikan akses pengelolaan hutan seluas 12 juta hektare kepada masyarakat, meskipun hingga saat ini baru terealisasi 10 juta hektare. 

"Nah, untuk tugas (dari) Pak Jokowi 12 juta hektare, tapi kita baru mencapai 10 juta hektare. Karena tidak mudah," katanya.

Menurutnya, hal ini karena anggaran KLHK yang lebih kecil, bahkan masuk ketiga terkecil dibandingkan kementerian lain, sehingga harus sebisa mungkin efisien dalam hal anggaran untuk menjalankan program.

“Kita ngos-ngosan juga melaksanakannya,” katanya.

Akses ini diberikan sebagai bagian dari upaya perhutanan sosial yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam mengelola dan melestarikan sumber daya hutan secara berkelanjutan. Selain itu, Hanni menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam program ini. 

Aturan Ketat Ekonomi Karbon Cegah Terjadinya 'Greenwashing'

“Disinilah sebenarnya peluangnya generasi muda, karena kita masih kekurangan tenaga pendamping generasi muda untuk program perhutanan sosial,” jelasnya. 
Ia menambahkan bahwa generasi muda memiliki kesempatan besar untuk berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim dan revitalisasi ekonomi lokal.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//