Keren, Mahasiswa Ini Olah Sampah Plastik Jadi Oli

FAKTA.COM, Jakarta – Pelumas mesin biasanya menggunakan minyak bumi sebagai base oil. Namun, di tangan empat mahasiswa ini, yang menjadi base oil adalah limbah plastik.

Dikutip dari laman Universitas Indonesia, Selasa (7/11/2023), empat mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia, menyulap limbah plastik polypropylene (PP) menjadi oli mesin. Mereka adalah Ariadne Jasmine, Fionna Aurell, Farrel Hakim, dan Ni Putu Xyeloveeda Sequioa.

Fionna mengatakan ide ini datang dari plastik PP yang kerap dipakai di rumah tangga dan beragam industri. Selain menyumbang sampah di seluruh dunia, jenis plastik ini susah diurai. Ditambah lagi, Indonesia merupakan negara penyumbang plastik terbanyak kedua di dunia.

“Untuk mengatasi masalah serius ini, mendaur ulang plastik menjadi kunci untuk mengurangi polusi,” kata dia.

Produk oli ramah lingkungan ini diberi nama X-PELBO. Selain mengurangi masalah plastik, pelumas tersebut juga bisa menekan ketergantungan minyak bumi. Di samping itu, harganya diklaim lebih murah daripada kompetitor.

“Harganya hanya Rp11.999 per liter,” kata dia.

Lewati Tiga Tahap

Fionna mengatakan bahwa proses pembuatan X-PELBO melewati tiga tahapan, yaitu pirolisis, hydrocracking, dan distilasi. Di tahap pirolisis, limbah plastik PP dipanaskan tanpa O2 pada suhu 524 derajat Celsius selama 10 menit. Proses itu memecah rantai plastik PP.

Kemudian, di tahap hydrocracking, rantai karbon C30 diurai menjadi C16—rantai karbon ini merupakan base oil yang diinginkan. Kemudian, di tahap terakhir, ada distilasi atmosferik sebanyak dua kali untuk memisahkan C16 dari produk sampingan C3 dan C8.

Viscosity Index dari X-PELBO ada di angka 120 dan kadar sulfurnya di bawah 0,2%. Kandungan ini menjadi produk inovatif itu sebagai salah satu base oil unggulan.

Berkat produk pelumas ramah lingkungan itu, empat mahasiswa yang tergabung di tim Lubritech, menyabet juara I kategori di kompetisi “Think Efficiency 2023”.