Jokowi Sebut Dana Transisi Energi Seharusnya Konstruktif, Bukan Utang

16 November 2023 17:06 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan kuliah umum di Stanford University, San Fransisco, AS. (Dokumen BPMI Setpres/Laily Rachev)

FAKTA.COM, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada tantangan-tantangan besar yang dihadapi oleh Indonesia dan negara berkembang lainnya dalam transisi energi. Salah satunya adalah pendanaan.

Jokowi mengatakan dana transisi energi seharusnya bersifat konstruktif, bukan pinjaman.

Dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Kamis (16/11/2023), Jokowi mengatakan pendanaan iklim saat ini masih bersifat business as usual, sama seperti bank komersial. Seharusnya, pendanaan itu lebih bersifat membangun (konstruktif).

Deretan Kerja Sama Indonesia-AS untuk Tangani Krisis

“Padahal, seharusnya lebih konstruktif, bukan dalam bentuk utang yang hanya akan menambah beban negara-negara miskin maupun negara-negara berkembang,” kata dia dalam kuliah umum di Stanford University, San Fransisco, Amerika Serikat.

Indonesia, lanjut Jokowi, telah berperan dan berkomitmen untuk menghadapi perubahan iklim dan transisi energi.

Jokowi Temui Biden, Begini Lembar Fakta Program AS di Indonesia

“Untuk Indonesia, tidak perlu ragu dan tidak perlu dipertanyakan komitmen kami. Indonesia walks the talk, not talk the talk,” kata dia.

Saat ini, lanjut Jokowi, Indonesia sudah menurunkan emisi sebanyak 91,5 juta ton. Angka deforestasi juga sudah ditekan hingga 104 ribu hektare.

“Kemudian kawasan hutan juga direhabilitasi seluas 77 ribu hektare, hutan bakau direstorasi seluas 35 ribu hektare hanya dalam waktu satu tahun,” kata dia.

Bagikan:

Komentar (0)

Login to comment on this news
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs