Deretan Kerja Sama Indonesia-AS untuk Tangani Krisis Iklim

Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden AS, Joe Biden. (Dokumen BPMI Setpres/Laily Rachev)

FAKTA.COM, Jakarta – Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden AS, Joe Biden, membuahkan beberapa kerja sama dalam berbagai bidang. Salah satunya tentang mengatasi krisis iklim.

Dikutip dari keterangan resmi Gedung Putih, Selasa (14/11/2023), Biden kembali berjanji untuk membantu Indonesia dalam mengatasi masalah iklim.

“Presiden Biden menegaskan kembali komitmennya untuk bermitra dengan Indonesia dalam mengatasi krisis iklim dan memastikan AS dan Indonesia berada di garis depan dalam memanfaatkan transisi energi ramah lingkungan,” tulis Gedung Putih.

Keterangan itu juga menyebutkan bahwa Indonesia dan AS akan mempererat hubungan kerja sama dalam Just Energy Transition Partnership (JETP). Sekadar informasi, JETP menjanjikan bantuan dana sebanyak US$20 miliar (Rp313,91 triliun) untuk membantu transisi energi di Indonesia.

Di samping komitmen JETP dan PGI serta janji bantuan AS senilai US$50 juta (Rp784,76 miliar) untuk membantu program pemerintah Indonesia, yaitu “FOLU Net Sink 2030”, ada beberapa kerja sama baru untuk bidang iklim. Berikut ini adalah rinciannya.

Jokowi Akan Sampaikan Resolusi KTT OKI saat Bertemu Biden

1. Energi dan Mineral Berkelanjutan

Biden akan mengumumkan MoU antara Departemen Luar Negeri AS dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tentang pengembangan energi dan mineral berkelanjutan.

2. Mengembangkan Jaringan Listrik Mini dari Energi Terbarukan

United State Trade and Development Agency (USTDA) akan bermitra dengan PT PLN (Persero) dalam studi kelayakan (feasibility study) jaringan listrik mini energi terbarukan di lima daerah terpencil Indonesia bagian timur.

3. Mempercepat Perencanaan Transisi Energi Bersih

-United States Agency for International Development (USAID) mendukung perusahaan utilitas Indonesia dalam mengembangkan rencana transisi energi.

-Departemen Energi AS akan bekerja sama dengan Indonesia melalui Net Zero World Initiative untuk mengevaluasi skenario penghentian pemakaian batu bara, penetapan harga energi terbarukan, dan pemodelan elektrifikasi.

4. Mempromosikan Carbon Capture and Storage

US Commercial Law Development Program dan Indonesia Carbon Capture and Storage Center sudah menjalin kemitraan untuk rencana kerja bilateral. Rencana kerja ini bertujuan untuk mengidentifikasi rancangan undang-undang dan peratruan untuk mendorong sektor carbon capture and storage.

5. Meningkatkan Konektivitas Listrik di ASEAN

USTDA berkomitmen untuk mendukung studi kelayakan interkoneksi lintas batas untuk mendukung dua proyek interkoneksi jaringan listrik Indonesia-Malaysia.

Dorongan Jokowi terhadap Negara OKI untuk Bersatu Tangani Krisis Gaza

6. Meningkatkan Kualitas Udara di Asia Tenggara

AS akan membantu untuk memperkuat kapasitas Indonesia dalam mengelola kualitas udara dan menekan polusi.

7. Eksplorasi Alternatif Energi Bersih

Departemen Energi AS dan Kementerian ESDM bermitra untuk mengidentifikasi alternatif energi bersih untuk industri yang menggunakan energi dari batu bara.

8. Memperluas Kemitraan Pengelolaan Sampah

USAID akan memberikan tambahan dukungan US$7,5 juta (Rp117,67 miliar) untuk memperluas program pengelolaan sampah SELARAS untuk 14 kota tambahan di Indonesia.

9. Investasi untuk pembangunan yang cerdas dan berkelanjutan di Ibu Kota Nusantara (IKN)

USTDA dan Departemen Perdagangan AS akan mendanai misi perdagangan Indonesia ke AS dan pengembangan bisnis AS ke Indonesia untuk membahas praktik terbaik sejalan dengan pengembangan IKN.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//