Danai PLTU Adaro, Bank Besar Perparah Bencana Iklim

Tambang batu bara Adaro. (Adaro)

FAKTA.COM, Jakarta - Organisasi pemerhati lingkungan menyayangkan kontribusi beberapa bank atas proyek pembangkit listrik tenaga uang (PLTU) batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. Bank-bank di Indonesia dinilai belum memiliki kebijakan untuk membatasi batu bara.

Menurut Juru Kampanye Energi Indonesia dari Market Forces Nabilla Gunawan yang mengutip data Bloomberg, setidaknya ada lima bank yang terlibat dalam kredit sindikasi PLTU batu bara Adaro. Di antaranya Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Permata.

"Bank yang terlibat dalam transaksi ini artinya juga berkontribusi memperparah bencana iklim," kata Nabilla dalam keterangan tertulis, Jumat (19/5/2023).

Nabilla tidak melihat adanya bank asing yang terlibat. Kata Nabilla, bank asing justru menghindari proyek PLTU batu-bara yang merusak ini karena tingginya risiko iklim, keuangan dan risiko reputasi.

Dalam kesempatan yang sama, Jeri Asmoro dari 350 Indonesia menuturkan, lima bank tersebut tidak hanya berkontribusi dalam meningkatkan emisi global, tapi berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan di Indonesia. "Mereka memilih untuk tidak menghiraukan sains iklim yang menyatakan untuk berhenti mendanai aset batu-bara baru," ujar Jeri.

Bahkan, Jeri menilai BNI sudah melakukan pengingkaran pada komitmen green banking. Sehingga, Jeri menyebut kampanye hijau BNI selama ini hanya greenwashing.

Di sisi lain, Juru Kampanye Energi Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu juga menilai Adaro melakukan greenwashing. "Pembangunan PLTU batu bara Adaro sangat berlawanan dengan transisi hijau,” kata Bondan menjelaskan.

Sebagai informasi, kredit sindikasi dari lima bank itu telah disalurkan ke dua anak perusahaan Adaro. Kalimantan Aluminium Industry (KAI) mendapatkan pinjaman sebesar US$981,4 juta dan Rp1,5 triliun untuk smelter aluminium-nya, dan Kaltara Power Indonesia (KPI) mendapatkan pinjaman sebesar US$603 juta dan Rp192,1 miliar untuk pembangunan PLTU batu bara.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//