Soal PMN, Adhi Karya Klaim Tak Dipakai untuk Bayar Utang

Ilustrasi proyek Adhi Karya. (Dokumen Instagram @adhikaryaid)

FAKTA.COM, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk menegaskan bahwa dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diajukan tidak digunakan untuk membayar utang perusahaan. Manajemen perseroan mengklaim, dana itu untuk membiayai penyertaan pada dua proyek investasi strategis.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson pada Public Expose Live 2024, Rabu (28/8/2024) untuk merespons spekulasi terkait penggunaan dana PMN.

"Dana PMN yang kami mintakan sebenarnya tidak ditujukan untuk pembayaran utang, tetapi untuk membayar penyertaan kami ke dua proyek investasi. Kami tidak ingin penyertaan ini didanai dengan utang karena hal tersebut bisa membahayakan kondisi keuangan kami," kata Entus.

Adhi Karya mengungkapkan bahwa PMN yang diperoleh telah digunakan untuk memenuhi 77% kebutuhan ekuitas pada tiga proyek tol utama, yaitu Tol Jogja-Solo, Jogja-Bawen, dan pembangunan SPAM.

BUMN Kebanjiran PMN

Oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) kemudian dipakai lagi konstruksi Adhi lalu dipakai untuk mendanai kebutuhan operasional untuk pembayaran utang mitra-mitra PT Adhi.

“Karena projek Jogja-Solo partner kami mundur, maka kemudian kita jadi naik porsinya yg semula yang tadinya 24% jadi 47%, mitra kami Jasamarga dari 25% menjadi 52%,” katanya.

Lebih Lanjut Entus menjelaskan Adhi Karya sudah dapatkan proyeknya terlebih dahulu, kemudian Adhi Karya meminta PMN ke Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan.

Karena adanya tambahan modal dari PMN, Adhi Karya juga mengusulkan penggunaan dana tersebut sebagai modal kerja.

"Kami berharap dana ini bisa segera diproses dan digunakan pada tahun 2025 untuk melanjutkan pembangunan ruas-ruas lain di Tol Jogja-Solo," tutup Entus.

Sambil Menunggu PMN, Adhi Karya Serap Dana dari Obligasi dan Kredit Bank

Entus menegaskan sekali lagi, dana PMN yang diterima benar-benar difokuskan untuk mendukung investasi dan penyertaan proyek infrastruktur, bukan untuk melunasi utang perusahaan.

Seperti diketahui, Adhi Karya mengajukan PMN 2025 Rp2,1 triliun. Kepastian ini disampaikan Corporate Secretary Adhi, Rozi Sparta pada 10 Juli 2024.

"Usulan PMN 2025 itu untuk penyelesaian dua proyek strategis nasional, yakni jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo dan jalan tol Yogyakarta-Bawen," ujar Rozi.

Usulan tersebut, kata Rozi, dalam tahap menunggu hasil review Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//