Bunga Acuan Naik, Laju Kredit Sulit Tumbuh Double Digit

Oleh Andry Winanto - fakta.com
23 Oktober 2023 09:33 WIB
Ilustrasi kredit perbankan. (Dokumen Bank Indonesia)

FAKTA.COM, Jakarta - Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6,00% ditengarai bakal memberikan tekanan tersendiri bagi penyaluran kredit.

Pengamat Ekonomi dari Center of Reform on Economics (CORE), Yusuf Rendy Manilet mengatakan pressure bakal terlihat dari sisi Indeks Penjualan Riil (IPR).

“Pertumbuhan IPR pada bulan September diperkirakan melambat secara tahunan Jika dibandingkan dengan pencapaian pertumbuhan pada periode yang sama di tahun 2022,” ujarnya kepada Fakta.com pekan ini.

OJK: Risiko Kredit Terjaga di Tengah Tren Peningkatan Suku Bunga

Menurut Rendy, di saat yang bersamaan angka inflasi juga relatif bisa mengalami peningkatan pada level tertentu mengingat efek El Nino yang potensial mengerek harga bahan pangan.

“Ini bisa bermuara terhadap tekanan pada daya beli masyarakat terutama untuk kelompok menengah ke bawah,” tuturnya.

Sehingga, sambung Rendy, melandainya demand tersebut akan membatasi pelaku usaha atau industri dalam melakukan ekspansi bisnis.

“Kondisi ini bisa merambat terhadap pelemahan permintaan kredit perbankan. Jadi singkatnya, meskipun peluang pertumbuhan kredit double digit itu masih terbuka namun dengan potensi tekanan inflasi dan juga pertumbuhan data penjualan riill terakhir yang sedikit melandai, ditambah kenaikan suku bunga acuan (BI rate), tentu akan mempengaruhi suku bunga pinjaman,” jelasnya.

Pertumbuhan Kredit Perbankan Kembali Dekati Level Psikologis Dua Digit

“Maka saya kira peluang pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan kredit double digit akan relatif mengecil,” tegas Rendy.

Untuk diketahui, data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada awal Oktober 2023 mengkonfirmasi bahwa pertumbuhan kredit saat ini hanya sekitar 9% year on year (yoy). Adapun, BI sendiri memproyeksi kinerja intermediasi pada 2023 berada dalam kisaran 9% sampai dengan 11%.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//