95 Bank Optimistis Kinerjanya Membaik di Kuartal II

Ilustrasi. (Dokumen Freepik)

FAKTA.COM, Jakarta - Kinerja perbankan tanah air bakal membaik di kuartal II-2024. Optimisme itu muncul dari Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) yang melibatkan 95 bank responden.

Hasil survei yang dirilis Otorias Jasa Keuangan (OJK), Rabu (29/5/2024) itu menunjukkan, Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) pada kuartal II-2024 yang tercatat sebesar 58 (zona optimis). Optimisme tersebut didorong oleh ekspektasi akan meningkatnya fungsi intermediasi perbankan dibarengi dengan kemampuan perbankan dalam mengelola risiko yang dihadapi meskipun dengan kondisi makroekonomi global yang kurang kondusif.

Selain itu, meskipun kondisi makroekonomi diperkirakan kurang kondusif, mayoritas responden meyakini bahwa risiko perbankan pada kuartal II-2024 masih terjaga dan terkendali. Hal ini terlihat dari Indeks Persepsi Risiko (IPR) sebesar 59 (zona keyakinan bahwa risiko cukup manageable, seiring dengan keyakinan bahwa risiko kredit dan risiko pasar yang tetap terjaga.

"Responden meyakini bahwa kualitas kredit tetap baik, PDN pada level rendah dan berada pada posisi long, dan rentabilitas masih akan meningkat seiring dengan kenaikan penyaluran kredit," kata Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, Aman Santosa.

OJK Sisipkan Risiko Iklim dan Digital di Aturan Perbankan Terbaru

Selanjutnya, risiko likuiditas juga diperkirakan masih terjaga stabil dibandingkan triwulan sebelumnya.

Begitu juga dengan ekspektasi terhadap kinerja perbankan pada kuartal II-2024 juga optimis dengan Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) sebesar 83. Optimisme kinerja perbankan didorong oleh ekspektasi bahwa sisi funding (DPK) akan tetap mampu menyokong meningkatnya penyaluran kredit yang berdampak pada peningkatan laba dan modal perbankan.

Responden memperkirakan bahwa pada kuartal II-2024, DPK akan tumbuh meningkat sejalan dengan kegiatan ekonomi yang semakin membaik, usaha bank memperoleh sumber dana untuk mendukung pertumbuhan kredit, dan adanya dana pemerintah yang masuk pada bank daerah.

Sementara, optimisme kenaikan pertumbuhan kredit pada kuartal II-2024 didorong ekspektasi pertumbuhan ekonomi domestik yang membaik pasca Pemilu 2024, adanya momentum hari Raya Idul Fitri dan banyaknya hari libur sepanjang April hingga Juni yang meningkatkan konsumsi masyarakat, serta masih terjaganya daya beli masyarakat.

Antisipasi Gejolak Geopolitik, OJK Rilis Aturan Penanganan Permasalahan Perbankan

Meski begitu, ketidakpastian kondisi makroekonomi global menyebabkan Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) pada kuartal II-2024 masih berada pada level pesimis yaitu sebesar 31, terutama disebabkan oleh perkiraan peningkatan BI Rate, pelemahan nilai tukar dan peningkatan inflasi.

"Meski demikian, di tengah perkiraan kondisi makroekonomi tersebut, PDB diperkirakan tetap tumbuh didorong oleh konsumsi masyarakat yang diperkirakan meningkat pasca Bulan Ramadhan seiring dengan adanya pembagian Tunjangan Hari Raya untuk perayaan Hari Raya Idul Fitri dan adanya banyak hari libur pada kuartal II-2024," kata Aman menambahkan.

Sebagai tambahan informasi, berdasarkan data Maret 2024, porsi aset 95 bank yang menjadi responden survei ini mencapai sebesar 94,67% dari total aset bank umum.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//