WHO Tetapkan Wabah Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Global

WHO menetapkan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Apa alasannya? (Foto: WHO)

FAKTA.COM, Jakarta – World Health Organization (WHO) menetapkan wabah cacar monyet yang menyebar di Republik Demokratik Kongo (RDK) dan sejumlah negara Afrika sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (public health emergency of international concern/PHEIC). Pengumuman ini dilakukan setelah penemuan strain baru virus cacar monyet, yaitu clade Ib.

Keputusan itu diambil setelah Komite Darurat International Health Regulation (IHR) yang terdiri dari para ahli independen meninjau data terbaru dan menilai peningkatan kasus cacar monyet (monkeypox/mpox) di RDK dan negara tetangga berpotensi menyebar lebih luas.

Mengenal Cacar Monyet, Penyakit yang Bisa Menular Lewat Hubungan Seks

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, menekankan pentingnya respons internasional yang terkoordinasi untuk menghentikan wabah cacar monyet dan menyelamatkan nyawa masyarakat dunia.

“Munculnya clade mpox baru dan penyebarannya yang cepat sangat mengkhawatirkan. Respons internasional yang terkoordinasi diperlukan untuk mengatasi wabah ini,” kata dia dikutip dari laman WHO, Kamis (15/8/2024).

Direktur Regional WHO untuk Afrika, dr. Matshidiso Moeti, menambahkan, upaya signifikan telah dilakukan untuk memperkuat langkah-langkah pengendalian mpox, dengan dukungan internasional yang meningkat.

Wabah cacar monyet atau monkeypox ditetapkan sebagai darurat kesehatan global. (Foto: ilustrasi cacar monyet/Freepik) Wabah cacar monyet atau monkeypox ditetapkan sebagai darurat kesehatan global. (Foto: ilustrasi cacar monyet/Freepik)

Ketua Komite, Profesor Dimie Ogoina menyatakan, meningkatnya kasus mpox dan penyebaran virus cacar monyet jenis baru adalah keadaan darurat global. Ogoina berkata sudah saatnya bertindak tegas untuk mencegah terulangnya wabah.

Sekadar informasi, penetapan keadaan darurat untuk monkeypox merupakan yang kedua kalinya dalam dua tahun terakhir. Pada 1970, cacar monyet pertama kali terdeteksi pada manusia di RDK. Kejadian ini dianggap endemik di Afrika Tengah dan Barat. Wabah global pada tahun 2022 juga dinyatakan sebagai PHEIC dan berakhir pada Mei 2023 setelah penurunan kasus.

Jumlah kasus cacar monyet di RDK tahun ini telah melebihi total kasus tahun lalu, dengan lebih dari 15.600 kasus dan 537 kematian. Penemuan clade 1b yang menyebar melalui kontak seksual dan deteksinya di negara-negara tetangga, seperti Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda, memperburuk situasi.

1 Pasien Cacar Monyet Meninggal karena Komorbid yang Berat

WHO telah memicu proses Daftar Penggunaan Darurat untuk vaksin monkeypox guna mempercepat akses vaksin di negara-negara berpenghasilan rendah. Organisasi ini juga berkoordinasi dengan mitra seperti Gavi dan UNICEF untuk distribusi vaksin dan dukungan lain.

WHO memperkirakan kebutuhan pendanaan awal sebesar US$15 juta untuk mendukung pengawasan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap mpox, dan telah mengeluarkan US$1,45 juta dari Dana Kontingensi untuk Keadaan Darurat WHO. WHO mengimbau para donor untuk mendukung kebutuhan respons terhadap cacar monyet.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//