Vaksinasi, Salah Satu Upaya Pemerintah Cegah Penularan Mpox

Obat hingga vaksin dipastikan tersedia di Indonesia untuk hadapi wabah Mpox

FAKTA.COM, Jakarta – Wabah cacar monyet (mpox) yang menyerang wilayah Afrika menjadi ancaman bagi Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah melakukan upaya-upaya mencegah penularan mpox.

Salah satunya dengan vaksinasi.

Dikutip dari Antara, Rabu (28/8/2024), Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menambah vaksin mpox sebanyak 1.600 dosis. Diharapkan vaksin tambahan akan tiba dalam waktu dekat. Sekadar informasi, pemerintah menganggarkan Rp3,5 juta untuk setiap dosis vaksin mpox.

“Diharapkan tiba minggu ini,” kata dia di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Kemenkes Siapkan Mesin PCR Cegah Mpox Clade 1B Masuk RI di Jakarta, Soetta, dan Bali

Pemerintah, lanjut Budi, mengupayakan tambahan vaksin dari Jepang. “Vaksin ini kami beli dari Denmark. Ada yang dari Jepang. Nah, kalau dari Jepang ini belum mereka ekspor,” kata dia.

"Nanti arahan Bapak Presiden akan mencoba mendekati pemerintah Jepang apakah kita bisa mendatangkan vaksin Mpox yang dari Jepang,” lanjut Budi.

Sekadar informasi, dari 1.000 dosis vaksin mpox yang tersedia, kini tersisa 40 dosis untuk dikirim ke Bali. Vaksin ini diberikan kepada orang-orang yang berisiko tinggi.

“Kami kirim dulu ke Bali untuk orang-orang yang berisiko tinggi seperti petugas laboratorium, tenaga kesehatan, kemudian grup-grup yang berisiko tinggi, itu kita vaksinasi,” ujar dia.

Vaksinasi menjadi salah satu ikhtiar untuk mencegah penularan mpox. (foto: Freepik)<br> Vaksinasi menjadi salah satu ikhtiar untuk mencegah penularan mpox. (foto: Freepik)<br>
Vaksinasi Mpox Bukan untuk Umum, Tetapi Kelompok Berisiko

Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp.D.V.E.,Subsp. Ven., FINSDV, FAADV, mengatakan vaksin mpox hanya diberikan kepada populasi yang berisiko tinggi dan tidak diberikan untuk umum.

“Ini sudah ada target khusus. Bukan untuk umum, tetapi populasi khusus yang memang membutuhkan,” kata Hanny dalam daring yang ditelar di Dinas Kesehatan Jakarta, dikutip dari Antara.

Vaksin ini diberikan kepada grup berisiko, seperti LSL atau pria yang berhubungan seksual dengan pria dengan kriteria tertentu, serta pengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Vaksin tersebut juga menyasar kepada individu yang pernah berkontak dengan penderita mpox dalam dua minggu terakhir. Petugas laboratorium pemeriksa spesimen mpox dan petugas kesehatan yang menangani pasien pun turut menjadi sasaran vaksinasi mpox.

Cegah Mpox, Jokowi Minta Sistem Deteksi Dini Penyakit Menular Diaktifkan

Hanny mengimbau target vaksin mpox harus mendapatkan dua dosis pada tahap pertama. Ini bertujuan agar vaksin bisa bekerja dengan efektif.

Kementerian Kesehatan, kata dia, menyediakan vaksinasi sebanyak 4.450 dosis yang ditargetkan lebih dari 2 ribu sasaran dengan masing-masing dua dosis.

Untuk DKI Jakarta, lanjut Hanny, sudah ada 495 vaksin yang diberikan kepada populasi berisiko tinggi dari Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur.

“Dosisi pertama Alhamdulillah sudah tercapai 100 persen dari target yang direncanakan. Tapi dosis kedua hanya 430. Ada sekitar 65 orang yang tidak tersasar untuk dosis kedua,” kata dia.

Meskipun demikian, lanjut Hanny, masyarakat diminta waspada terhadap penyakit ini. Cara mencegah penularan mpox adalah menghindari kontak fisik dengan orang yang punya ruam bernanah, menghindari hubungan seksual dengan kelompok berisiko, serta menjaga sanitasi dengan rutin cuci tangan pakai sabun.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//