Studi: Virus Flu Burung Bisa Bertahan di Susu Mentah

Ilustrasi susu mentah. (Dokumen Freepik)

FAKTA.COM, Jakarta - Masih ingat dengan kasus flu burung yang menginfeksi sapi perah di AS? Kini ada penelitian bahwa virus H5N1 bisa bertahan di susu mentah dan peralatan perah sapi selama 1 jam.

Dikutip dari Live Science, Jumat (28/9/2024), penelitian ini mengkonfirmasi bahwa virus bisa bertahan hidup dalam susu mentah. Ini berarti pekerja di peternakan sapi perah berisiko terinfeksi flu burung selama proses pemerahan.

Sekadar informasi, virus H5N1 memang menginfeksi burung, tetapi kadang bisa menular ke mamalia. Para ilmuwan menemukan virus flu burung menular ke sapi di di AS pada Maret. Kemudian, virus H5N1 sudah ditemukan di lebih dari 60 peternakan sapi di seluruh negeri.

Sejak saat itu, tiga orang AS tertular flu burung dari sapi yang telah terinfeksi. Dua orang mengalami infeksi mata, sedangkan satu lagi mengalami gejala pernapasan ringan.

"Bagaimana (H5N1) bisa sampai ke sapi adalah sebuah pertanyaan yang sedikit membingungkan para ilmuwan," ujar penulis utama kajian, Valerie Le Sage, seorang pakar mikrobiologi di Universitas Pittsburg.

Studi ini dipublikasikan pada 24 Juni 2024 di jurnal Emerging Infectious Diseases.

Duh, Sapi dan Kambing di AS Terinfeksi Flu Burung

Mengapa Virus Flu Burung Bisa Bertahan di Susu Mentah?

Pada awal tahun ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, FDA, melaporkan ada 1 dari 5 produk susu cair yang positif mengandung materi H5N1, tetapi tidak ditemukan satu pun yang masih hidup atau menular karena susu-susu itu telah dipasteurisasi. Pasteurisasi merupakan proses untuk membunuh sebagian besar virus dan mikroba.

Akan tetapi, belum banyak diketahui apakah virus bisa menular ke susu yang tidak dipasteurisasi atau tidak. Untuk jaga-jaga, FDA mengimbau konsumen untuk tidak minum susu mentah dan mendesak pemerintah negara bagian untuk menghentikan penjualan susu mentah yang diproduksi dari sapi yang terinfeksi.

Apa yang membuat virus flu burung bisa bertahan di susu mentah? (Foto ilustrasi/Freepik) Apa yang membuat virus flu burung bisa bertahan di susu mentah? (Foto ilustrasi/Freepik)


Untuk memastikan hal ini, Le Sage dan para ilmuwan lainnya mengumpulkan sampel susu mentah dari sapi, kemudian menambahkan materi virus H5N1. Sampel tersebut dipantau selama satu jam, kemudian dipindahkan ke bahan baja tahan karat dan karet yang ditemukan pada peralatan pemerahan susu biasa. Hasilnya pun mengejutkan.

"Virus tetap stabil di permukaan (benda) ini. Jika permukaan tidak segera dibersihkan, susu akan tetap ada dan terdapat virus di dalamnya," kata dia.

Le Sage menambahkan, itu bisa menimbulkan ancaman bagi para pekerja pemerah susu.

Sebagai perbandingan, para ilmuwan memasukkan virus H5N1 ke larutan garam. Patogen itu tidak bisa bertahan di cairan ini. Le Sage mengatakan ada sesuatu di susu yang membuat virus itu bisa bertahan.

"Ada sesuatu pada susu yang membuat (H5N1) tetap stabil dan memungkinkannya bertahan hidup dalam jangka waktu lebih lama. Namun, kami tidak tahu komponen apa yang menyebabkannya," kata dia.

Apa Saja Gejala Flu Burung pada Manusia?

Para Pemerah Susu Disarankan Pakai Masker dan Pelindung Wajah

Para peneliti belum menguji daya tular virus dalam jangka waktu yang lebih lama karena masalah keamanan laboratorium. Penelitian ini, lanjut Le Sage, menekankan bahwa para pemerah sapi sebaiknya memakai alat pelindung diri ketika menangani sapi yang terinfeksi.

"Masker dan pelindung wajah berfungsi dengan baik. Jika pekerja diberikan dan memakainya, itu bisa melindungi mereka (dari paparan virus)," kata dia.

Sebenarnya, Center for Disease Control and Prevention (CDC) sudah memberikan rekomendasi serupa. Akan tetapi, penggunaan peralatan keselamatan itu masih terbatas.

Pimpinan kebijakan di organisasi nirlaba, Center for Food Safety, Jaydee Hanson, berkata bahwa alat pelindung diri memang belum bisa melindungi 100% dari penularan virus flu burung. Hanson juga mengingatkan untuk melakukan pasteurisasi susu dengan benar agar produk tersebut menjadi aman untuk dikonsumsi.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//