Studi: Asupan Nutrisi Bisa Perlambat Penuaan Otak

Asupan nutrisi pada makanan bisa memperlambat penuaan otak. (Foto: Freepik/jcomp)

FAKTA.COM, Jakarta – Penelitian terbaru dari Universitas Illinois dan Universitas Nebraska-Lincoln memperlihatkan hubungan nutrisi dengan otak. Ternyata, asupan nutrisi bisa memperlambat penuaan otak.

Dikutip dari Science Alert, Jumat (2/8/2024), para peneliti memetakan pemindaian otak terhadap asupan nutrisi pada 100 sukarelawan berusia antara 65 dan 75 tahun. Mereka mencari hubungan antara pola makan tertentu dengan penuaan otak yang lebih lambat.

Hasilnya menunjukkan penuaan otak yang lebih lambat dikaitkan dengan asupan nutrisi yang serupa dengan pola makan mediterania, yang sebelumnya diketahui sebagai salah satu pola makan terbaik untuk tubuh.

Sekadar informasi, dikutip dari Siloam Hospital, pola makan Mediterania adalah pola makan masyarakat di daerah Mediterania. Pola makan ini mengizinkan konsumsi protein berupa ikan, daging putih, daging merah, dan telur dalam jumlah sedikit. Kemudian, asupan gula dan pemanis tambahan dikurangi.

Mayoritas Orang Indonesia Enggak Doyan Sayur, Kok Bisa?

“Kami menyelidiki biomarker nutrisi tertentu, seperti profil asam lemak, yang dikenal dalam ilmu nutrisi berpotensi memberikan manfaat kesehatan,” kata ahli saraf, Aron Barbey, dari University of Illinois.

Barbey mengatakan penelitian itu memperlihatkan efek positif pola makan Mediterania terhadap kesehatan, yaitu menekankan kepada makanan yang kaya nutrisi bermanfaat.

Para peneliti tidak hanya mengandalkan laporan peserta mengenai pola makan mereka, tetapi juga menganalisis sampel darah. Hal ini bertujuan untuk mencari biomarker nutrisi, memberikan bukti ilmiah yang kuat tentang apa yang dimakan dan diminum oleh para lansia tersebut.

Ilustrasi makanan bergizi. (Foto: Freepik) Ilustrasi makanan bergizi. (Foto: Freepik)


Asam lemak, seperti yang terdapat pada ikan dan minyak zaitun, serta antioksidan seperti vitamin E, yang terdapat pada bayam dan almond, termasuk di antara biomarker bermanfaat yang teridentifikasi.

Karotenoid, pigmen tumbuhan yang ditemukan pada wortel dan labu, yang terbukti dapat menurunkan peradangan dalam tubuh dan melindungi sel dari kerusakan, juga termasuk dalam biomarker tersebut.

Biomarker bermanfaat lainnya adalah kolin, yang terkandung dalam konsentrasi tinggi dalam kuning telur, jeroan, dan kedelai mentah.

Para peneliti menilai penuaan otak melalui pemindaian MRI dan penilaian kognitif, memberikan gambaran tentang ketangkasan mental serta detail konfigurasi neuron yang lebih halus.

“Kami secara bersamaan memeriksa struktur otak, fungsi, dan metabolisme, menunjukkan hubungan langsung antara sifat-sifat otak dan kemampuan kognitif,” kata Barbey.

Penelitian ini menambah bukti, nutrisi memainkan peran penting dalam penuaan otak. Setiap penelitian baru memberikan lebih banyak wawasan tentang bagaimana otak kita terhubung erat dengan setiap bagian dan fungsi tubuh lainnya.

Masyarakat Indonesia Kurang Makan Sayur dan Buah, Kenapa ya?

Meskipun penelitian ini hanya menangkap gambaran singkat dalam waktu dan tidak cukup komprehensif untuk membuktikan sebab dan akibat, kesimpulan serupa dicapai oleh studi tahun 2023 yang mengamati partisipan selama 12 tahun. Studi tersebut juga menemukan hubungan antara diet Mediterania dan penurunan kognitif yang lebih rendah.

Selanjutnya, tim peneliti ingin melihat uji klinis jangka panjang untuk mengeksplorasi bagaimana pola makan dan nutrisi dapat memengaruhi penuaan otak. Ada kemungkinan bahwa perubahan sederhana pada apa yang kita makan dapat membantu mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.

“Penelitian ini mengidentifikasi pola biomarker nutrisi tertentu yang menjanjikan dan memiliki hubungan baik dengan ukuran kinerja kognitif dan kesehatan otak,” kata Barbey.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//