Pernah Merasa Diawasi Padahal Sedang Sendirian?

Oleh Arie Dwi Budiawati - fakta.com
22 April 2024 08:45 WIB
Ilustrasi seseorang merasa takut di tempat sepi. (Dokumen Freepik)

FAKTA.COM, Jakarta - Pernahkah kamu merasa diawasi, padahal tak ada satu pun orang di sekeliling? Ternyata, ada alasan ilmiah yang menjelaskan seseorang merasa diperhatikan, padahal sedang sendirian.

Dikutip dari Live Science, Minggu (21/4/2024), seorang pakar forensik dan psikolog klinis, Leslie Dobson, mengatakan ada banyak penyebab seseorang merasa sedang diawasi. Misalnya, kewaspadaan berlebih setelah melalui peristiwa yang membuat trauma atau stres, mengidap kondisi kesehatan serius, dan baru saja membaca atau menonton cerita yang menakutkan.

"Dalam kasus yang lebih ekstrem, seseorang mungkin akan mengalami paranoia dan kewaspadaan berlebihan. Ini acapkali berkaitan dengan kondisi kesehatan mental dan penyakit otak fisik," kata Dobson.

Ada kemungkinan manusia berevolusi sehingga menjadi peka terhadap tatapan orang lain. Menurut tulisan Harriet Dempsey Jones, seorang peneliti pascasarjana bidang ilmu saraf kognitif di The University of Queensland Australia, otak manusia memiliki jaringan saraf yang didedikasikan hanya untuk memproses tatapan. Dengan begitu, mata manusia mampu "membaca" ke mana orang melihat.

Seseorang juga bisa merasa sedang diawasi meskipun sedang sendirian di suatu tempat. Biasanya perasaan muncul setelah mendapatkan rangsangan dari sesuatu yang menakutkan, misalnya setelah menonton film horor atau thriller.

3 Cara Cegah Stres untuk Caleg Gagal dalam Pemilu

Bentuk Kewaspadaan Berlebihan

Menurut kajian yang terbit pada 2023 di jurnal Frontiers in Pscychology, kewaspadaan berlebihan muncul pada seseorang yang pernah mengalami peristiwa traumatis. Kewaspadaan ini menjadi mekanisme pertahanan untuk menghindari bahaya.

Dobson berkata paranoia dan kecemasan yang biasanya muncul setelah sesuatu yang membuat stres, terjadi di wilayah otak yang sama, yaitu amigdala. Sekadar informasi, amigdala merupakan bagian otak yang berhubungan dengan proses perilaku, emosi, dan memori. Bentuknya seperti kacang almond.

"Jika terlalu aktif atau trauma berkelanjutan, hal ini bisa mengakibatkan respons emosional yang meningkat," kata dia.

Gawat Juga Kalau Merasa Diawasi Terus-Menerus

5 Makanan Berdampak Buruk Pada Kesehatan Mental

Yang jadi masalah adalah seseorang merasa diawasi terus-menerus dalam waktu lama. Menurut psikiater klinis di California, AS, Alice Feller, kondisi itu bisa mengganggu kesehatan mental. Menurut psikiater klinis di California, AS, Alice Feller, kondisi itu bisa mengganggu kesehatan mental.

"Kamu kehilangan kemampuan untuk menanyakan apakah itu hanya perasaan atau tidak. Kamu seperti kehilangan pengetahuan tentang proses tubuh dan mental sendiri. Bisa mengecek kenyataan, tetapi belum tentu berhasil," kata Feller.

Salah satu penyakit yang berhubungan dengan kewaspadaan berlebih dan paranoia adalah skizofrenia. Gejala penyakit itu adalah khayalan bahwa ada orang yang sedang mengawasi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa paranoia berkaitan dengan gangguan aktivitas pada sistem limbik, bagian otak yang mencakup amigdala dan mengontrol perilaku berbasis emosi dan kelangsungan hidup.

Berdasarkan sebuah kajian pada 2022, paranoia berkaitan dengan aliran darah yang meningkat selama istarahat di amigdala, bagi seorang pasien skizofrenia. Paranoia juga berkaitan dengan hubungan yang tidak biasa antara amigdala dengan bagian lain otak, seperti hipokampus serta korteksi visual dan prefrontal.

Feller dan Dobson menyarankan untuk mencari bantuan profesional jika seseorang mengalami paranoia terus-menerus. Ini juga berlaku dengan perasaan diawasi meskipun tidak ada satu pun orang di sekeliling.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//