Penyakit Leptospirosis Jangan Dianggap Enteng, Begini Gejalanya

Oleh Arie Dwi Budiawati - fakta.com
25 Maret 2024 21:20 WIB
Tikus menjadi salah satu hewan yang menularkan penyakit leptospirosis. (Dokumen Freepik)

FAKTA.COM, Jakarta - Penyakit leptospirosis tidak bisa dipandang sebelah mata. Penyakit ini bisa menyebabkan gejala yang serius, bahkan kematian.

Menurut penelusuran FAKTA.COM dari berbagai sumber, Senin (25/3/2024), seorang warga Boyolali meninggal dunia karena terinfeksi penyakit ini. Sebenarnya, apa itu penyakit leptospirosis dan bagaimana gejala yang ditimbulkan?

Dikutip dari Center for Disease Control and Prevention, leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang menyerang manusia dan hewan.

Jika tidak segera diobati, leptospirosis bisa merusak ginjal, meningitis, kegagalan fungsi hati, gangguan pernapasan, bahkan kematian.

Geger Ilmuwan di China Uji Coba Virus Mematikan Mirip COVID

Penularan Penyakit Leptospirosis

Bakteri ini menular melalui urin hewan yang terinfeksi. Kuman itu bisa masuk ke air atau tanah serta bisa bertahan hidup hingga berbulan-bulan. Contoh hewan yang menularkan penyakit leptospirosis adalah hewan ternak, babi, anjing, kuda, tikus, dan hewan liar.

Orang-orang yang bekerja di luar ruangan dan bersama hewan, berisiko besar terinfeksi penyakit ini, seperti petani, pekerja tambang, pekerja saluran pembuangan, dokter hewan dan perawat hewan, peternak sapi, dan pekerja di rumah potong hewan (RPH).

Gejala Penyakit Leptospirosis

Penyakit leptospirosis biasanya memiliki beragam gejala pada manusia. Akan tetapi, ada juga orang-orang yang terinfeksi yang tidak menunjukkan gejala apa pun.

Berikut ini adalah sejumlah gejala penyakit leptospirosis.

  • Demam tinggi.
  • Sakit kepala.
  • Panas dingin.
  • Nyeri otot.
  • Muntah.
  • Kulit dan mata menguning.
  • Mata merah.
  • Sakit perut.
  • Diare.
  • Ruam.

Gejala penyakit ini biasanya muncul 2 hari-4 minggu setelah terinfeksi penyakit. Ada dua fase leptospirosis, yaitu:

Fase pertama yang ditandai dengan demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, muntah dan diare. Pasien mungkin pulih sementara waktu, lalu sakit lagi.

Fase kedua akan membuat kondisi semakin parah. Kemungkinan pasien akan mengalami gagal ginjal atau fungsi hati, bahkan meningitis.

Mengenal Virus Nipah, Gejala, dan Cara Mencegah Penularan

Cara Mencegah Leptospirosis

Mengutip Kementerian Kesehatan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan leptospirosis, yaitu:

  • Memakai pakaian pelindung, sarung tangan, sepatu bot, dan pelindung mata.
  • Menutup luka dengan plester tahan air.
  • Menghindari kontak langsung dengan air yang terkontaminasi.
  • Mengkonsumsi air minum yang terjamin kebersihannya.
  • Mencuci tangan sebelum makan dan setelah berkontak dengan hewan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//