Peneliti BRIN Ungkap Alasan Efek Kecubung Bisa Mematikan

Buah kecubung memiliki senyawa yang bisa mengganggu sistem saraf. (Dokumen Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara)

FAKTA.COM, Jakarta – Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengingatkan masyarakat untuk tidak mengkonsumsi buah kecubung. Buah ini bisa berdampak ke sistem saraf dan mengakibatkan kematian.

“Dampak kecubung bisa sampai ke kematian,” kata Perekayasa Utama Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Agung Eru Wibowo, di Jakarta, dikutip dari Youtube Kementerian Kesehatan, Rabu (23/7/2024).

Agung berkata kecubung tak hanya berdampak kepada saraf pusat, tetapi juga saraf perifer. Senyawa atropin dalam tanaman ini bisa mengganggu saraf perifer. Saraf perifer merupakan saraf tepi yang mengirimkan informasi dari otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh organ tubuh.

Polisi: Kecubung Positif Mengandung Atropin dan Scopolamine

“Apabila saraf perifer terganggu, maka organ-organ juga akan terganggu, sehingga sistem dalam tubuh menjadi tidak seimbang dan berujung pada kematian,” kata dia.

Anggota Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Pandu Hadiwinata Wibowo menambahkan, selain mengandung senyawa atropin, kecubung juga mengandung senyawa alkaloid yang dapat memberikan efek halusinasi dan senyawa katinon yang menimbulkan efek euforia.

“Jadi kecubung menimbulkan efek kecanduan secara psikologis,” sambung Pandu.

Penelitian Ungkap Manfaat Kecubung

Agung mengatakan kecubung masuk daftar hitam Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai bahan obat herbal. Beberapa penelitian dilakukan untuk mengetahui manfaat kecubung, seperti uji anti oksidan.

“Biasanya hampir semua kasus gangguan kesehatan kita dipicu oleh stres oksidatif yang berlebihan, jadi ekstra kecubung punya potensi itu,” kata Agung.

5 Bahaya Makan Kecubung, Apa Saja?

Kandungan senyawa steroid dan withanolid dalam kecubung, kata Agung, menimbulkan efek antikanker. “Uji coba ini dilakukan pada kanker payudara, kanker serviks, dan sebagainya,” kata dia.

Pandu menambahkan sejak dulu, masyarakat menggunakan kecubung sebagai obat herbal, namun dengan dosis yang sangat sedikit. Misalnya, daun kecubung digunakan untuk penanganan penyakit asma, nyeri gigi, dan nyeri sendi.

“Dengan dosis yang tidak berlebihan ya, misal 3 sampai 5 lembar daun saja,” kata Pandu.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//