Mengenal KDRT: Pengertian, Penyebab, dan Bahayanya

Anak-anak bisa menjadi korban KDRT. (foto: Freepik/Freepik)

FAKTA.COM, Jakarta – Kita sering mendengar istilah “kekerasan dalam rumah tangga” atau KDRT. Terutama, setelah kasus dugaan KDRT yang dialami oleh selebgram Cut Intan Nabila.

Dikutip dari National Library of Medicine, Rabu (14/8/2024), kekerasan dalam rumah tangga adalah perilaku kasar seseorang untuk memperoleh kuasa atas orang lain. KDRT mencakup berbagai bentuk kekerasan dalam hubungan intim, seperti pemukulan, penganiayaan, dan kekerasan seksual.

Perbuatan itu tidak hanya melibatkan kekerasan fisik, tetapi juga penguntitan, kekerasan emosional atau psikologis, kekerasan ekonomi, dan penelantaran.

Motif Armor Toreador Lakukan KDRT ke Cut Nabila: Ketahuan Nonton Film Dewasa

Mengutip Loma Linda University Health, KDRT bisa terjadi karena kekerasan terjadi karena pasangan ingin mengendalikan, menyakiti secara fisik, atau berkuasa atas pasangan.

Perilaku ini juga bisa terjadi karena beberapa hal, seperti pengalaman sendiri ketika mengalami kekerasan, riwayat menyaksikan KDRT, serta tak ada panutan tentang hubungan yang sehat.

Penyebab KDRT sangat kompleks, melibatkan faktor individu, hubungan, komunitas, dan sosial. Tingkat pendidikan yang lebih rendah sering kali berkorelasi dengan peningkatan risiko KDRT.

Selain itu, laki-laki yang kurang menghormati perempuan cenderung lebih mungkin melakukan kekerasan. Lalu, pengalaman pelecehan masa kanak-kanak sering dikaitkan dengan potensi menjadi pelaku KDRT di masa dewasa.

Anak-anak yang menyaksikan atau mengalami kekerasan dalam rumah tangga dapat mempercayai bahwa kekerasan adalah cara yang sah untuk menyelesaikan konflik.

Perempuan yang menyaksikan kekerasan semasa kecil lebih mungkin menjadi korban kekerasan di kemudian hari. Selain perempuan, lelaki pun juga bisa menjadi korban KDRT.

Korban KDRT Suami, Selebgram Cut Intan Nabila Bakal Dapat Bantuan Trauma Healing

Penyalahgunaan narkoba dan alkohol serta masalah ekonomi seperti pengangguran juga dapat menjadi faktor penyebab KDRT. Pelaku sering kali mengulang pola kekerasan mereka dalam hubungan baru, dan dinamika kekuasaan dalam hubungan dapat mencakup berbagai bentuk pelecehan.

Mengutip Joyful Heart Foundation, KDRT ini bisa berdampak kepada luka fisik, seperti memar, cedera, dan gangguan fungsi tubuh serta luka batin, seperti depresi dan kecemasan.

Anak-anak yang menyaksikan dan mengalami kekerasan, berisiko tinggi terkena gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan masalah akademis.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//