Jangan Sampai Berlebihan, Begini Batas Waktu Olahraga Sesuai Usia

Olahtaga rutin yang teratur memang penting, tetapi harus memahami batasannya. (Foto: Freepik/master1305)

FAKTA.COM, Jakarta – Olahraga yang rutin dan teratur sangat penting untuk kesehatan. Akan tetapi, penting juga memahami batasan dan menyesuaikan aktivitas fisik dengan kondisi tubuh.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Makhyan Jibril Al Farabi, Sp. Jp, mengatakan, pada umumnya, olahraga sebaiknya dilakukan sebanyak 5-7 kali seminggu.

“Dengan durasi 30 menit-60 menit per sesi,” kata dokter Jibril dalam talkshow "Olahraga Berlebihan, Jangan ya dek ya!", dikutip dari reels Instagram @kemenkes_ri, Selasa (6/8/2024).

Akan tetapi, tidak semua orang bisa memenuhi standar ini dengan mudah, tergantung pada berbagai faktor, termasuk tingkat kebugaran dan kondisi kesehatan. Kasus-kasus tragis seperti kematian saat berolahraga, misalnya saat bersepeda ultra atau marathon, menunjukkan pentingnya memahami batasan pribadi dan risiko kesehatan.

Begini Pentingnya Skrining Jantung pada Atlet

Usia pun berperan penting untuk menentukan intensitas dan durasi olahraga. Berikut ini adalah rinciannya.

Usia di Bawah 20 Tahun

Berolahraga secara aktif hingga 1 jam per hari. Mereka memiliki energi yang melimpah dan dapat mengikuti aktivitas kompetitif seperti sepak bola dan basket.

Usia 20 Tahun-30 Tahunan

Pada usia ini, durasi olahraga dapat berkisar antara 30 menit hingga satu jam. Olahraga kompetitif masih dianjurkan, tetapi penting untuk memperhatikan batasan tubuh.

Usia 40 Tahun ke Atas

Pada usia ini, risiko masalah kesehatan seperti penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes dapat meningkat. Meskipun olahraga tetap dianjurkan, intensitas harus dikurangi, terutama untuk aktivitas kompetitif. Orang dengan riwayat penyakit jantung perlu lebih berhati-hati.

“Kalau orang-orang yang usianya 40 tahun ke atas, harus menurunkan olahraga yang kompetitif, kecuali dia sudah terlatih atau misalkan dia itu setelah melakukan itu tidak ada keluhan,” kata dia.

Beda Henti Jantung dan Serangan Jantung, Apa Saja?
Tanda Olahraga Berlebihan

Dokter Jibril berkata ada tiga tanda olahraga sudah berlebihan. Pertama, pernapasan cepat dan sesak. Jika mengalami sesak napas atau rasa sakit di dada, ini berarti kamu sudah berolahraga terlalu keras.

Kedua, blackout. Rasa pusing atau hampir pingsan menunjukkan bahwa tubuh tidak mampu mengirimkan oksigen yang cukup ke organ-organ vital.

Ketiga, kelelahan berlebihan. Olahraga anaerobik, di mana detak jantung mencapai 150-160 bpm, dapat menyebabkan kelelahan yang ekstrem jika dilakukan terlalu lama. Penggunaan alat seperti smartwatch dapat membantu memantau detak jantung dan menghindari overtraining.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//