Jangan Disepelekan, Begini Bahaya Fase Kritis Penyakit DBD

Ilustrasi demam. (Dokumen Freepik)

FAKTA.COM, Jakarta – Penyakit DBD atau demam berdarah dengue (DBD) sebaiknya kita waspadai, terutama saat fase kritis. Fase kritis tidak boleh disepelekan karena bisa menimbulkan risiko kesehatan yang serius.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan dan World Health Organization (WHO), Kamis (29/2/2024), demam berdarah merupakan penyakit infeksi virus dengue. Virus itu ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Lebih Lima Dekade, Berjuang Memberantas DBD

Gejala demam berdarah muncul sekitar 4-10 hari setelah gigitan nyamuk. Gejala ini berupa demam hingga 40 derajat Celsius, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, muncul ruam atau bintik merah di kulit, mimisan, serta gusi berdarah.

Pasien DBD akan mengalami tiga tahap selama terinfeksi, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase pemulihan. Mengutip laman Rumah Sakit Hermina, pada fase demam, suhu badan pasien akan tinggi hingga 40 derajat Celsius. Kondisi demam tinggi berlangsung selama 2-7 hari. Gejala fase demam adalah nyeri tubuh, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.

Berkenalan dengan Bakteri Wolbachia, Senjata Ampuh Lawan DBD

Dokter biasanya akan mengawasi trombosit pasien karena biasanya bagian darah itu akan turun drastis hingga kurang dari 100 ribu mikroliter darah. Penurunan trombosit terjadi pada 2-3 hari. Pada fase ini biasanya

Fase kedua adalah fase kritis. Tahap ini perlu kita waspadai. Pada periode ini, suhu tubuh bisa turun di bawah 38 derajat Celsius dan tidak jarang pasien akan merasa sudah sehat. Padahal, ada risiko perdarahan dan kebocoran plasma yang terjadi di fase kritis. Detak jantung dan tekanan darah bisa naik turun. Yang lebih parah, organ-organ vital seperti ginjal dan hati bisa rusak.

Teknologi Wolbachia Tekan Kasus DBD Hingga 77 Persen

Fase kritis terjadi dalam 3-7 hari sejak demam dan berlangsung selama 24-48 jam. Pasien DBD tidak boleh kekurangan dan kelebihan cairan. Gejala-gejala DBD di fase kritis adalah sakit perut, muntah, susah bernapas, serta feses berwarna hitam dan lengket.

Fase yang terakhir adalah fase pemulihan. Fase pemulihan yang akan terjadi pada 48-72 jam setelah masa kritis. Ketika masa pemulihan, cairan yang keluar dari pembuluh darah bisa kembali masuk. Cairan ini tidak boleh berlebihan karena bisa memicu kematian akibat edema paru dan gagal jantung. Pada fase ini, kadar trombosit akan naik hingga mencapai 150 ribu per mikroliter darah dan berangsur-angsur normal.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//