Inikah Penyebab Lautan Sampah di Sungai Citarum?

Kondisi lautan sampah di Jembatan Babakan Sapan (BBS) Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. (ANTARA/Raisan al Farisi)

FAKTA.COM, Jakarta – Belakangan ini lautan sampah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, menjadi viral di media sosial. Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, mengatakan hal ini disebabkan oleh volume sampah dan sediminetasi sungai.

Dikutip dari Antara, Rabu (12/6/2024), Bey mengatakan badan sungai tertutup oleh sampah sejak beberapa waktu lalu. Kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan turut memperparah kondisi tersebut.

4 Fakta Mengerikan Sampah Plastik, No. 4 Bikin Bergidik

“Memang ini, airnya turun dan ada sedimen dan terutama juga sampah ini, kan, kembali kepada kedisiplinan warga. Jadi, kami mohon masyarakat jangan membuang sampah sembarangan. Buanglah sampah ke tempatnya,” kata dia di Jembatan Babakan Sapan Batujajar (BBS), Bandung Barat.

Jika aliran sungai lancar, sampah-sampah itu akan tertahan di ujung. Karena volume sampah meninggi dan terjadi sedimentasi, limbah itu bertumpuk di sepanjang aliran yang melintas di bawah Jembatan BBS.

Bey akan membersihkan sampah itu. Jika dibersihkan secara maraton, tumpukan sampah itu bisa selesai seminggu ke depan.

“Kita akan bersihkan. Mungkin 5 hari sampai 1 minggu. Kebayang teman-teman lihat sendiri banyak sampahnya, mulai dari mana juga bingung karena dari Bandung Raya, Kabupaten Bandung, Kota Bandung dan Cimahi, Bandung Barat juga,” kata dia.

Duh, Indonesia Jadi Negara yang Paling Banyak Konsumsi Mikroplastik

Pihak Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, dan sejumlah pihak juga menerjunkan petugas dan alat berat untuk membersihkan sampah yang menutup sungai. Untuk mempercepat pembersihan sampah, Bey memastikan ada tambahan alat berat di lokasi untuk mengeruk sampah dan sedimen.

Kebijakan strategis daerah tentang persampahan, Jawa Barat, harus bisa mengurangi volume sampah di hulu pada 2025 hingga 30% dan pencapaian ini bisa diraih jika sampah organik bisa dikurangi dari level rumah tangga.

“Ini sudah komitmen semua, pemerintah pusat, pemerintah daerah, harusnya semua kepala daerah kembali mengingatkan, menginstruksikan seluruh warganya untuk mengurangi. Jadi, kalau masyarakat buang sampah di tempatnya, kan, tidak akan terjadi seperti ini,” kata dia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//