Indonesia Masih Kekurangan Dokter Spesialis, Jokowi: Ini Persoalan Besar

Oleh Gin gin Tigin Ginulur - fakta.com
24 April 2024 14:44 WIB
Presiden Joko Widodo. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

FAKTA.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia masih kekurangan dokter spesialis. Dia pun meminta semua pihak terkait mengatasi masalah tersebut.

"Memang problem terbesar kita adalah dokter yang kurang, dokter spesialis yang kurang. Ini persoalan besar kita," kata Jokowi dalam sambutan saat Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2024 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (24/4/2024).

Rasio dokter di Indonesia masih berada di angka 0,47 atau peringkat ke-147 dunia. Jokowi meminta semua pemangku kebijakan (stakeholder) terkait mengejar perbaikan jumlah rasio dokter.

"Rasio dokter kita masih 0,47. Ranking-nya 147 dunia. Ranking seperti itu, kita harus tahu. Ini yang akan kita kejar," ujarnya seperti dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden.

Lebih lanjut, Jokowi ingin rencana pembangunan jangka panjang di sektor kesehatan berada dalam satu garis dari daerah hingga pusat.

Stroke dan Jantung Sumbang Kematian Tertinggi di Indonesia

"Oleh sebab itu, perlu yang namanya rencana pembangunan jangka panjang. Rencana pembangunan jangka menengah di bidang kesehatan. Kenapa Bappeda kita hadirkan, supaya sambung semuanya. RPJMN dan RPJMD secara induk kesehatan sambung sampai ke daerah, semuanya sambung," kata Jokowi.

Jokowi juga menyoroti masih banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri. Menurut dia, hal tersebut menghilangkan potensi pendapatan negara lebih dari Rp100 triliun.

"Kita harus memperkuat industri kesehatan dalam negeri, ini bolak balik saya sampaikan, satu juta lebih warga negara kita, Indonesia, berobat ke luar negeri dan kita kehilangan 11,5 M USD itu kalau dirupiahkan 170 T," kata Jokowi

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//