Heboh Rumor Joe Biden Mengidap Penyakit Parkinson

Presiden AS, Joe Biden, dirumorkan mengidap penyakit parkinson. (Dokumen Wikimedia)

FAKTA.COM, Jakarta – Belakangan ini media dihebohkan dengan rumor Presiden AS, Joe Biden mengidap penyakit parkinson. Kabar itu dibantah oleh Gedung Putih.

Dikutip dari Al Arabiya, Rabu (10/7/2024), kabar sang presiden AS mengidap parkinson berawal dari laporan New York Times. Laporan itu menyebutkan bahwa seorang dokter ahli saraf dan spesialis gangguan gerakan dari Walter Reed National Military Medical Center, Kevin Cannard, mengunjungi Gedung Putih sebanyak delapan kali antara Agustus dan Maret.

Kekhawatiran publik terhadap Biden meningkat sejak dia tersandung dan terlihat linglung saat debat capres AS pada 27 Juni 2024 melawan Donald Trump.

Biden Sampaikan Komitmen Kuat Tetap Ikut Pilpres ke Partai Demokrat

Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean Pierre, membantah kabar Biden mengidap parkinson.

“Apakah presiden telah dirawat karena parkinson? Tidak. Apakah dia sedang dirawat karena penyakit parkinson? Tidak. Apakah dia minum obat untuk penyakit parkinson? Tidak,” kata Jean-Pierre.

Apa Itu Penyakit Parkinson?

Dikutip dari Parkinson Foundation dan Mayo Clinic, Rabu (10/7/2024), parkinson adalah gangguan neurodegeneratif, terutama yang memengaruhi neuron penghasil dopamin di area otak substansia nigra.

Gedung Putih Tegaskan Biden Tidak akan Mundur dari Pilpres

Gejala penyakit ini dimulai perlahan. Tahap pertama, misalnya berupa tremor yang nyaris tak terasa di satu kanan. Wajah pun tidak bisa menunjukkan ekspresi sama sekali.

Gejala berikutnya adalah gerakan melambat (bradikinesia). Penyakit ini bisa membuat pergerakan pengidap melambat. Misalnya, susah bangkit dari duduk atau menggeser kaki saat berjalan.

Otot kaku juga menjadi gejala penyakit parkinson. Kekakuan otot bisa terjadi di bagian tubuh mana pun. Kondisi ini menimbulkan rasa nyeri dan membatasi ruang gerak.

Gejala berikutnya adalah postur tubuh dan keseimbangan terganggu. Tubuh pengidap parkinson mungkin bisa bungkuk atau sering jatuh karena masalah keseimbangan.

Berikutnya adalah perubahan kemampuan berbicara. Seseorang yang menderita parkinson, akan berbicara pelan, cepat, atau cadel. Penyakit ini juga bisa membuat penderitanya sulit menulis.

Penyakit ini memang tidak bisa disembuhkan. Akan tetapi, obat-obatan dan terapi bisa mengurangi gejalanya.

Penyebab penyakit ini pun belum diketahui secara pasti. Namun, para ilmuan percaya parkinson disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//