Geger Efek Samping Langka Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Begini Kata BPOM

Ilustrasi vaksinasi COVID-19. (Dokumen Freepik)

FAKTA.COM, Jakarta – Kabar efek samping langka vaksin COVID-19 AstraZeneca turut menarik perhatian banyak pihak di Indonesia. Salah satunya adalah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Badan ini memastikan tak ada efek samping trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) untuk vaksin COVID-19 AstraZeneca di Indonesia.

Heboh Efek Samping Langka Vaksin COVID AstraZeneca

Mengutip laman BPOM, Senin (6/5/2024), BPOM memastikan 73 juta vaksin COVID-19 AstraZeneca yang digunakan di negara ini sudah melalui pemeriksaan dan pengawasan yang ketat. Sekadar informasi, izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) vaksin COVID-19 itu dikeluarkan BPOM pada 21 Februari 2021.

BPOM, Kementerian Kesehatan, serta Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KOMNAS PP KIPI), memantau keamanan vaksin di Indonesia. Pemantauan ini termasuk dengan pelaksanaan surveilans aktif terhadap Kejadian Ikutan dengan Perhatian Khusus (KIPK) pada vaksinasi COVID-19 selama Maret 2021-Juli 2022 di 14 rumah sakit di tujuh provinsi.,

Efek samping langka vaksin COVID-19 AstraZeneca mendapat sorotan banyak pihak. (Dokumen Freepik) Efek samping langka vaksin COVID-19 AstraZeneca mendapat sorotan banyak pihak. (Dokumen Freepik)

Hasilnya, hingga April 2024, tak ada laporan kasus TTS yang disebabkan oleh vaksin COVID-19 AstraZeneca. Disebutkan juga bahwa manfaatnya lebih besar daripada efek samping yang ditimbulkan.

Menurut hasil kajian World Health Organization (WHO), efek samping berupa TTS merupakan kejadian yang sangat langka, yaitu 1 dari 10 ribu kejadian.

Disebutkan juga bahwa kejadian TTS sangat jarang terjadi pada 4-42 hari setelah vaksinasi COVID-19 AstraZeneca. Jika di luar itu, kejadian TTS tidak bisa dikaitkan dengan penggunaan vaksin AstraZeneca.

Bukan Main, Pria Ini Dapat 217 Suntikan Vaksin COVID-19

Vaksin jenis ini juga tak lagi digunakan untuk vaksinasi COVID-19. Pemantauan terhadap keamanan vaksin tersebut masih dilakukan. Pengawasan ini berupa surveilans rutin selama penggunaan vaksin untuk vaksinasi.

“BPOM mengimbau masyarakat untuk melaporkan efek samping yang timbul setelah penggunaan vaksin dalam program imunisasi kepada tenaga kesehatan sebagai bagian dari pemantauan farmakovigilans,” tulis instansi ini.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//