Diperingati Setiap 17 April, Apa Itu Hemofilia?

Oleh Arie Dwi Budiawati - fakta.com
16 April 2024 20:00 WIB
Salah satu gejala hemofilia adalah terjadi pendarahan ketika terluka. (Dokumen Freepik)

FAKTA.COM, Jakarta - Hari hemofilia sedunia diperingati setiap 17 April. Apa itu hemofilia?

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan dan Central for Disease Control and Prevention, Selasa (16/4/2024), hemofilia merupakan gangguan pembekuan darah. Kondisi ini membuat darah susah membeku ketika terjadi pendarahan.

Nah, penyakit itu diturunkan dari ibu kepada anak laki-laki. Meskipun demikian, ada 30% pengidap tidak punya riwayat keluarga, tetapi karena mutasi genetik. Sekadar informasi, penyakit ini tidak bisa disembuhkan.

Penyakit Leptospirosis Jangan Dianggap Enteng, Begini Gejalanya

Jenis Hemofilia

Pendarahan di otot dan sendi bisa membuat sendi bengkak dan nyeri. (Dokumen Freepik) Pendarahan di otot dan sendi bisa membuat sendi bengkak dan nyeri. (Dokumen Freepik)


Ada dua jenis hemofilia, yaitu:

  • Hemofilia A: terjadi karena kekurangan faktor pembekuan darah FVIII.
  • Hemofilia B (christmas disease): terjadi karena kekurangan faktor pembekuan darah FIX.


Sementara itu, ada tiga kategori jika dilihat dari jumlah faktor pembekuan dalam darah.

  • Berat: Kadar faktor pembekuan darah kurang 1% dari jumlah normal. Jenis ini membuat penderita sering mengalami perdarahan setiap bulan. Malah, perdarahan terjadi tanpa ada sebab yang jelas.
  • Sedang: Faktor pembekuan darah sebanyak 1%-5% dari jumlah normal. Perdarahan bisa terjadi setelah penderita melakukan aktivitas tubuh yang terlampau berat.
  • Ringan: Jenis yang ketiga mengandung 5%-30% kadar pembekuan darah di bawah jumlah normal. Perdarahan terjadi dalam situasi tertentu, seperti operasi cabut gigi. Wanita yang mengidap penyakit ini akan mengalami perdarahan ketika haid.


Sekadar informasi, kelainan pembekuan darah itu bisa menyebabkan pendarahan di sendi dan membuat bengkak dan nyeri. Jika terjadi di kepala dan otak, pendarahan bisa menyebabkan kelumpuhan dan kejang.

Gejala Hemofilia

Pendarahan bisa terjadi ketika pengidap hemofilia disuntik. (Foto Freepik) Pendarahan bisa terjadi ketika pengidap hemofilia disuntik. (Foto Freepik)


Ada beberapa gejala yang terjadi pada pengidapnya, yaitu:

  • Pendarahan di persendian yang membuat sendi bengkak dan nyeri. Biasanya sering menyerang lutut, siku, dan pergelangan kaki.
  • Pendarahan di kulit atau jaringan otot dan jaringan lunak sehingga darah menumpuk di area ini.
  • Pendarahan di mulut dan gusi.
  • Sering mimisan dan darah sulit dihentikan.
  • Pendarahan setelah mendapatkan suntikan.

Waspada Flu Singapura, Penyakit yang Sering Muncul saat Pancaroba

Cara Mencegah Pendarahan bagi Pengidap Hemofilia

Sikat gigi dengan rutin  bisa mencegah pengidap hemofilia terhindar dari penyakit gigi dan mulut. (Foto: Pexels) Sikat gigi dengan rutin  bisa mencegah pengidap hemofilia terhindar dari penyakit gigi dan mulut. (Foto: Pexels)


Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh pengidap untuk memperkecil risiko pendarahan.

  • Menghindari perabotan yang punya risiko menimbulkan luka.
  • Memastikan lantai tidak licin, termasuk di kamar mandi.
  • Menyingkirkan furnitur yang tidak perlu agar bisa leluasa di rumah.
  • Menggunakan pengaman ketika beraktivitas di luar rumah.
  • Berolah raga yang ringan.
  • Menjaga gigi dan mulut tetap bersih agar terhindari dari penyakit yang menimbulkan pendarahan.
  • Tidak mengkonsumsi obat-obatan tanpa berkonsultasi ke dokter.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//