Cetak Generasi Sehat dan Produktif Jadi Jurus untuk Manfaatkan Bonus Demografi

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. (Dokumen Sekretariat Kabinet)

FAKTA.COM, Jakarta – Indonesia harus mencetak generasi sehat dan produktif agar bisa memanfaatkan bonus demografi. Caranya dengan menjaga kesehatan anak sejak dalam kandungan. 

Cara ini bisa menghindarkan anak dari stunting. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Budi memperkirakan bonus demografi terjadi pada 2030. Untuk bisa memanfaatkan bonus demografi, Indonesia perlu memenuhi kriteria negara maju, yaitu pendapatan masyarakat sekitar US$13 ribu (Rp208,44 juta) per tahun atau Rp15 juta per bulan.

Jangan Keliru, Ini Bedanya Stunting dan Gizi Buruk

“Enam tahun lagi dari sekarang. Kalau tahun itu gagal, akan semakin susah bagi Indonesia untuk menjadi negara maju,” kata dia dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah Provinsi Gorontalo, Gorontalo, dari Kementerian Kesehatan, Senin (27/5/2024).

Sekadar informasi, stunting menjadi salah satu tantangan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Menurut laman Kementerian Kesehatan, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Keadaan ini ditandai dengan tinggi badan di bawah standar.

Masalah kesehatan ini bisa berdampak kepada kesehatan, seperti anak gagal tumbuh (berat badan lahir rendah, pendek, dan kurus), serta perkembangan kognitif dan motorik terganggu.

Jokowi Sebut Bonus Demografi Jadi Kunci Negara Maju

Selain kesehatan, stunting juga bisa berdampak kepada ekonomi. Diperkirakan kondisi kesehatan itu bisa membuat kerugian sekitar 2%-3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Gangguan pertumbuhan ini menjadi tantangan di Gorontalo. Menurut hasil survei kesehatan Indonesia, kasus stunting naik dari tahun ke tahun.

"Tahun ini harusnya angka stunting di level 14%. Ketika dilakukan survei kesehatan Indonesia awal tahun ini, untuk memotret stunting pada 2023 kemarin agak naik 3,1% dari 23,8% menjadi 26,9%," kata Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//