Bahaya Kebiasaan Menahan BAB, Salah Satunya Bisa Picu Kanker

FAKTA.COM, Jakarta – Menahan buang air besar (BAB) mungkin terdengar sepele, tetapi kebiasaan ini dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan. Kebiasan ini bisa berbahaya kalau dilakukan terus-menerus.

Dikutip dari Medical News Today, Selasa (27/8/2024), kebiasaan menahan BAB bisa menyebabkan beragam masalah kesehatan. Saat seseorang menahan BAB, usus besar akan terus menyerap air dari tinja yang terkumpul di rektum, membuatnya menjadi keras dan sulit dikeluarkan.

Ini dapat menyebabkan sembelit, yang merupakan salah satu efek samping paling umum dari kebiasaan menahan BAB.

WHO Prediksi Kasus Kanker di Dunia Meroket 77 Persen pada 2050

Dalam kasus yang lebih parah, menahan BAB bisa menyebabkan impaksi feses, yaitu tinja yang keras dan kering tersangkut di usus besar atau rektum. Kondisi ini bisa berujung pada perforas gastrointestinal, yaitu terbentuknya lubang di dinding saluran pencernaan yang bisa berakibat fatal.

Selain itu, kebiasaan menahan BAB juga bisa menyebabkan distensi rektum, di mana rektum mengalami peregangan yang berlebihan. Jika ini terjadi, seseorang bisa kehilangan sensasi di rektum, yang disebut hiposensitivitas rektal, dan meningkatkan risiko inkontinensia atau ketidakmampuan menahan BAB.

Ternyata, menahan BAB juga bisa memicu peradangan. (Foto: Freepik)

Penelitian menunjukkan, menahan BAB secara berkepanjangan dapat meningkatkan jumlah bakteri di usus besar, yang bisa memicu peradangan jangka panjang.

Peradangan ini berpotensi meningkatkan risiko kanker usus besar. Selain itu, terdapat kaitan antara kebiasaan ini dengan peningkatan risiko radang usus buntu dan wasir.

Terdapat kasus-kasus ekstrem yang menunjukkan betapa berbahayanya menahan BAB terlalu lama. Salah satu kasus tragis terjadi di Inggris, di mana seorang wanita muda meninggal setelah 8 minggu tidak buang air besar.

Tinja yang tertahan menyebabkan ususnya membesar, menekan organ-organ vitalnya, hingga akhirnya menyebabkan serangan jantung.