78 Ribu dari 4,6 Juta Bayi Baru Lahir di Indonesia Meninggal Tiap Tahun

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberi keterangan terkait penyebab kematian bayi usai peresmian Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSUP Prof Ngoerah Denpasar, Bali, Senin (2/9/2024). ANTARA/Rolandus Nampu

FAKTA.COM, Jakarta - Setidaknya 78 ribu bayi di Indonesia meninggal dari 4,6 juta yang dilahirkan. Kematian bayi paling banyak terjadi di pulau Jawa, mengingat jumlah penduduk di daerah itu juga sangat besar.

Menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, kematian bayi di Indonesia paling banyak disebabkan kelahiran prematur. Hal itu diungkapkan Menkes saat ditemui usai peresmian Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSUP Ngoerah di Denpasar, Senin (2/9/204).

"Di Indonesia paling banyak (meninggal) karena prematur," kata Budi.

Langka Banget, Bayi Ini Lahir dengan 4 Ginjal

Budi menyebutkan pernikahan dini juga jadi salah satu faktor masih tingginya kematian bayi. Menurutnya, pernikahan dini menimbulkan masalah pada rahim istri sehingga bayi cepat lahir dengan bobot di bawah rata-rata kelahiran normal.

"Di Indonesia menikahnya terlampau cepat, ada masalah di kandungan, di bawah 37 minggu lahirnya," katanya.

Untuk menangani kasus tersebut, saat ini pemerintah membagi perawatan bayi dengan tingkatan berat saat kelahiran untuk menekan angka kematian bayi.

"Kita sudah bagi, di puskesmas bisa di bawah 2 kilogram, di 514 rumah sakit kabupaten/kota bisa di bawah 1,8 kilogram, rumah sakit provinsi bisa sampai 1 kilogram, dan di bawah 1 kg ke RS vertikal kita," kata dia.

Viral Bayi di Sampang Punya 24 Jari

Itulah sebabnya, Kementerian Kesehatan terus membangun lebih banyak pelayanan rumah sakit ibu dan anak untuk menangani kelahiran di bawah rata-rata dan mengurangi kematian bayi.

Namun, Budi tidak menjelaskan secara detail terkait dengan mekanisme penanganan bayi di setiap tingkatannya yang berpengaruh terhadap penekanan angka kematian bayi.

Dia hanya merincikan pemerintah tengah menargetkan 17 rumah sakit ibu dan anak yang akan didirikan di Indonesia, salah satunya Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Ngoerah Denpasar yang diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Dari 17 RS itu, ada 12 RS yang pembangunannya sudah dimulai. Adapun sisanya, kata Budi, pembangunan baru dimulai pada pemerintah presiden selanjutnya di mana pendanaannya sudah disiapkan.

Menurut Menkes, RS Ibu dan Anak menjadi kebutuhan penting untuk segera dibangun mengacu pada data kematian bayi yang banyak terjadi di Indonesia. (ANT)

Mengapa Kita Tak Bisa Mengingat Kenangan saat Masih Bayi?

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//