5 Manfaat Kacang Kenari untuk Tubuh, Apa Saja, ya?

FAKTA.COM, Jakarta – Pernahkah kamu makan kacang kenari? Kacang kenari atau walnut merupakan buah dengan biji tunggal dari pohon bergenus Juglans.

Bentuk kacang kenari pun unik. Bijinya berbentuk tidak beraturan dan mirip dengan otak manusia. Biasanya kacang kenari dinikmati sebagai camilan sehat, seperti tambahan oatmeal dan salad.

Dikutip dari Cleveland Clinic, Rabu (4/9/2024), 1 ons kacang kenari mengandung 185 kalori, 18 gram lemak (mayoritas lemak sehat dan tak jenuh), 2 gram serat, 4 gram karbohidrat, 4 gram protein, dan kurang dari 1 gram gula. Kacang kenari juga bisa memenuhi 10% dari kebutuhan harian zat besi dan 14% magnesium.

Ada banyak manfaat kacang kenari bagi tubuh. Pertama, baik untuk jantung. Kacang ini memiliki kandungan Omega-3 dan antioksidan yang bagus untuk jantung.

Menurut beberapa penelitian, konsumsi kacang kenari bisa menurunkan hingga 3% kolesterol, 4% kolesterol jahat, dan 5% trigliserida.

Kedua, bisa melawan peradangan. Peradangan kronis sering kali menjadi akar dari berbagai penyakit serius. Kacang kenari kaya akan ALA, arginin, polifenol, dan magnesium, yang semuanya memiliki sifat antioksidan kuat yang dapat membantu melawan peradangan dalam tubuh.

Ketiga, punya bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan usus. Kesehatan usus memainkan peran penting dalam pencernaan, kekebalan tubuh, bahkan kesehatan mental.

Studi menunjukkan, konsumsi kacang kenari secara teratur dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus, yang mendukung kesehatan mikrobioma usus.

Keempat, menurunkan risiko kanker. Kandungan polifenol dalam kacang kenari dipercaya dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, dan prostat.

Walaupun masih diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia, hasil awal menunjukkan potensi yang menjanjikan.

Kelima, meningkatkan fungsi otak. Kandungan omega-3 dan antioksidan dalam kacang kenari juga baik untuk kesehatan otak.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kacang kenari dapat meningkatkan fungsi otak, termasuk daya ingat dan kecepatan pemrosesan mental, serta mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.