Wamenkeu Suahasil Pastikan APBN Ramah Lingkungan

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara. (Dokumen Kemenkeu)

FAKTA.COM, Jakarta - Kementerian Keuangan menegaskan bahwa arah optimalisasi instrumen fiskal ke depan adalah mendukung kebijakan yang selaras dengan ekonomi hijau. 

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara mengatakan pihaknya berupaya mempertegas komitmen tersebut melalui output dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

“Walau mungkin baru 7-8 tahun ini kita melakukan pengecekan satu per satu, mana anggaran yang dipakai untuk urusan lingkungan hidup. Bukan anggaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan saja, tapi anggaran seluruh APBN yang dipakai untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Istilah resminya budget tagging, yang mana yang merupakan mitigasi dan adaptasi,” ujarnya dalam siaran pers Senin (16/10/2023).

Tambang Nikel Morowali, Antara Lingkungan dan Ekonomi

Menurut Suahasil, dari sisi pembiayaan Kemenkeu menerbitkan green sukuk sebagai dukungan Indonesia dalam mengurangi dampak akibat perubahan iklim. Tujuan instrumen tersebut untuk membiayai berbagai proyek hijau yang berkontribusi pada kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dan keanekaragaman hayati.

Selain itu dari sisi pendapatan, Kemenkeu menyusun kebijakan mengenai pajak karbon sebagai wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan, dengan tujuan untuk mengurangi emisi karbon dioksida. 

Kata dia, kebijakan pajak karbon ini perlu dipahami bahwa bukan merupakan upaya penambahan penerimaan negara semata. Namun, sebagai suatu instrumen untuk mengurangi dampak akibat perubahan iklim dalam mencapai pertumbuhan ekonomi, dengan prinsip pelaku usaha yang tidak ramah lingkungan akan membayar. 

“Adapun tujuan utamanya adalah untuk mengubah perilaku industri untuk beralih kepada aktivitas ekonomi hijau rendah karbon,” tuturnya.

Turun Tajam, Pembiayaan Utang APBN Rp198 Triliun

Suahasil menambahkan, jajaran Kementerian Keuangan mengupayakan pula terciptanya budaya kerja yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, seperti pemilahan dan pengolahan sampah, pengurangan plastik dan kertas, penghematan sumber daya energi listrik dan air, menjaga kebersihan dan kenyamanan ruang kerja. 

“Kemenkeu juga mulai melakukan penataan ruang kerja menjadi Activity Based Workplace (ABW), yang salah satu tujuannya adalah meningkatkan efisiensi penggunaan energi gedung. Atas upaya tersebut, kami telah meraih Subroto Awards Tahun 2022 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,” tutup dia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//