Transisi Energi Butuh Dana Besar, Sri Mulyani Tegaskan Peran Blended Finance

Ilustrasi. (Dokumen PLN)

FAKTA.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia membawa misi khusus upaya transisi energi dalam COP28 di Uni Emirats Arab. Hal itu tak lepas dari kebutuhan dana besar untuk mewujudkan upaya tersebut.

Seperti diungkapkan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati melalui keterangan tertulis dikutip Selasa (5/12/2023).

"Di forum diskusi tingkat tinggi perubahan iklim, saya memberikan gambaran melalui kasus nyata yang sedang kita lakukan, yaitu upaya memensiundinikan 660 megawatt PLTU. Untuk mengimplementasikan agenda uji coba ini saja, kita banyak menemui tantangan, terutama dari segi pembiayaan, " ujarnya.

Pemerintah Jajaki Peluang Kerja Sama Transisi Energi dengan Citigroup

Sri Mulyani menjelaskan, di perhelatan COP28 ini dirinya mewakili Indonesia ingin menekankan bahwa peranan blended finance itu sangat penting. Disebutkan jika keterlibatan MDB, filantropi, sektor swasta sangat diperlukan agar transisi energi dapat terwujud.

"Di sisi lain, Indonesia juga terus merumuskan berbagai regulasi untuk mendukung climate agenda ini. Indonesia telah meluncurkan carbon market – ini mungkin sebuah langkah kecil tapi banyak negara sama sekali tidak memiliki pengetahuan akan hal ini. Kita setidaknya sudah mencoba," kata dia.

Beberapa Cara Mudah bagi Anak Muda Terlibat Transisi Energi

Sri Mulyani mengaku bakal terus berupaya mendorong climate agenda ini dari sisi keuangan dan kebijakan fiskal Indonesia.

"Tanpa sumber daya keuangan dan pembiayaan, climate agenda hanya akan menjadi climate agenda. Let’s take action now! Dari UN Climate Change High Level Champions and Marrakech Partnership," ucap Sri Mulyani.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//