Pesan Sri Mulyani ke Profesi Keuangan: Jangan Berkacamata Kuda

Tangkapan layar Youtube @pppk_kemenkeu

FAKTA.COM, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi pesan menohok untuk para pelaku profesi keuangan. Salah satunya terkait dengan the ultimate integrity.

Sri Mulyani mengatakan, para profesional di bidang keuangan tidak menjadi orang-orang 'berkacamata kuda'. "Tidak hanya berfokus disitu. Karena Indonesia akan dirugikan," kata Sri Mulyani saat membuka Profesi Keuangan Expo 2023, Selasa (25/7/2023).

"Anda itu mentransaksikan informasi. Jangan karena kebutuhan mendapat income dari asesmen data dan risiko, Anda kemudian mengorbankan kepentingan besar," ujar Sri Mulyani.

IMF: Indonesia Perlu Waspadai Kondisi Ekonomi dan Keuangan Global

Profesi keuangan yang dimaksud Sri Mulyani adalah mencakup akuntan, aktuaris, pengelola lelang, konsultan pajak, dan konsultan kepabeanan yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan.

Pesan yang juga diunggah Sri Mulyani dalam akun Instagram @smindrawati itu juga menjelaskan, dunia keuangan yang semakin maju dan sophisticated memiliki beragam tantangannya sendiri. "Profesi keuangan harus mampu mengidentifikasi serta mengelola risiko ini, sehingga dapat menyajikan informasi yang akurat dan kredibel," tuturnya.

Bahkan dia juga menegaskan, "Your responsibility is way beyond your salary. Anda sebagai pelaku profesi keuangan itu MEREPRESENTASIKAN INFORMASI keuangan - sehingga pihak-pihak yang harus membuat keputusan (jual-beli/ investasi/ policy) mendapat informasi yang simetris dan assessment risiko yang akurat. Dengan demikian, transaksi/keputusan menjadi “sound”/baik. Itu tanggung jawab besar..itulah ultimate responsibilities…!"

Sri Mulyani juga sempat membahas pandemi dan perubahan iklim yang perlu diantisipasi dan direspon dengan baik oleh profesi keuangan. Menurut Sri Mulyani, profesi keuangan harus selalu berada tiga langkah lebih maju dalam memahami dan mengantisipasi berbagai tantangan dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan ekonomi.

Tak hanya itu, dia menambahkan, perubahan tren dunia, termasuk teknologi, geopolitik, serta inflasi dapat mengubah resiko ekonomi dan mempengaruhi peranan profesi keuangan.

"Oleh karena itu, profesi keuangan harus selalu siap dan beradaptasi dengan perubahan tersebut," tulis Sri Mulyani dalam unggahannya.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//