Pertumbuhan Kredit Perbankan Kembali Dekati Level Psikologis Dua Digit

FAKTA.COM, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendapati pertumbuhan kredit perbankan pada Agustus 2023 semakin mendekati level dua digit. Torehan itu merupakan sinyal positif bagi perekonomian setelah sebelumnya sempat terbenam di Juli 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengungkapkan jika laju kredit di bulan kedelapan adalah sebesar 9,06% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp6.739 triliun.

“Sebelumnya pada Juli 2023 kredit tumbuh 8,54% senilai Rp6.686 triliun,” ujar dia saat menggelar konferensi pers usai Rapat Dewan Komisioner (RDK), Senin (9/10/2023).

Dalam penjelasannya, Dian menyebut jika growth kredit pada tahun lalu bertengger di kisaran double digit lantaran baseline yang cukup rendah dampak pandemi COVID-19. Dia merinci, laju intermediasi perbankan Desember 2022 adalah sebesar 11,35% yoy. Adapun, saat Agustus 2022 tercatat 10,62%.

“Pertumbuhan kredit Agustus 2023 ditopang oleh kredit investasi yang naik 11,25%. Sementara dari sisi kepemilikan, pertumbuhan tertinggi disumbang oleh bank umum swasta domestik sebesar 12,34%,” imbuhnya.

Semakin agresifnya perbankan dalam menjalankan fungsi intermediasi tercermin dari perbandingan total penyaluran kredit terhadap total dana yang diterima alias loan to deposit ratio (LDR) yang semakin menjauh ke level 83,38%. Bukuan ini meningkat dari Juli 2023 yang sebesar 82,90% maupun Agustus 2022 dengan 78,78%. 

Sebagai informasi, kenaikan permintaan kredit menunjukan optimisme pelaku usaha dalam melakukan ekspansi bisnis. Hal tersebut diharapkan memberi efek berganda yang positif terhadap perekonomian nasional.

“Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) juga terus membaik menjadi 2,50% secara gross dan 0,79% secara net,” tegas Dian.