Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan Perkuat Ekonomi Nasional

FAKTA.COM, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan upaya perluasan akses keuangan masyarakat. Melalui upaya tersebut, diharapkan membuka peluang peningkatan kesejahteraan dan memperkuat perekonomian nasional. 

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengatakan bahwa hal tersebut merupakan komitmen penuh otoritas sebagai regulator sektor finansial di Indonesia.

“Kami ingin terus mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional yang penting bagi penguatan ekonomi nasional di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global,” ujarnya dalam keterangan tertulis akhir pekan ini.

Menurut Mahendra, OJK akan memprioritaskan sejumlah segmen masyarakat yang perlu terus diperluas inklusinya. Seperti, penyandang disabilitas dan masyarakat di wilayah terpencil.

“Peningkatan akses keuangan masyarakat khususnya bagi difabel dan masyarakat yang berada di daerah terpencil penting untuk terus dilakukan. Seluruh masyarakat berhak untuk mendapat perlakuan dalam mengakses produk dan layanan jasa keuangan,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan akses keuangan masyarakat termasuk kepada penyandang disabilitas harus didorong untuk mendapatkan akses keuangan yang sama.

Dia menyampaikan OJK telah menyusun panduan bagi LJK dalam memberikan pelayanan kepada penyandang disabilitas berupa Petunjuk Teknis Operasional (PTO). 

“Kami sudah memiliki infrastruktur literasi keuangan bagi penyandang disabilitas tuna netra yaitu buku perencanaan keuangan dalam versi Braille. Selain itu, OJK terus mendorong LJK untuk dapat memperluas akses keuangan disabilitas melalui program satu difabel satu rekening,” jelas Friderica.

Dalam beberapa waktu terakhir OJK telah menyelenggarakan Bulan Inklusi Keuangan  untuk mengakselerasi peningkatan pemahaman dan penggunaan produk jasa keuangan.