Pemilu Bisa Tambah 0,45 Persen Pertumbuhan Ekonomi

Kepala BKF, Febrio Kacaribu. (Tangkapan layar Youtube @KemenkeuRI)

FAKTA.COM, Jakarta - Penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) pada 2024 menjadi salah satu katalis dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Faktor utama penopangnya adalah belanja pemerintah.

Seperti yang disampaikan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu  saat menjawab pertanyaan Fakta.com dalam paparan APBN, Jumat (24/11/2023).  

“Selain itu, pemilu juga mempengaruhi pola konsumsi dari masyarakat (menjadi semakin meningkat),” ujarnya.

Pemilu Makin Dekat, Kemenkeu Tegaskan Dukungan Anggaran Rp71,3 Triliun

Kemenkeu sendiri mengungkapkan jika anggaran pemilu yang telah dialokasikan pada 2023 adalah sebesar Rp30,1 triliun. Dana ini disebar kepada 16 kementerian/lembaga, seperti KPU, Bawaslu, Kementerian Dalam Negeri, dan lain-lain.

Sedangkan untuk 2024 mendatang telah disiapkan sebesar Rp15,87 triliun. “Ini tentu berdampak langsung terhadap aktivitas ekonomi di masyarakat, termasuk juga aktivitas dari kampanye,” kata Febrio.

Kebijakan Populis Prorakyat dan Riuh Pemilu 2024

Febrio menjelaskan jika pihaknya telah mengkalkulasikan sejumlah besar kontribusi penyelenggara pemilu terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB). “Secara keseluruhan memang estimasi untuk (kontribusi) pemilu (terhadap pertumbuhan ekonomi) 2023 adalah sebesar 0,2%. Sementara untuk 2024 sekitar 0,25%,” ucapnya.

Sehingga, jika ditotal kontribusi pemilu terhadap pertumbuhan ekonomi nasional adalah sebesar 0,45% dalam dua tahun. 

Untuk Diketahui, anggaran pemilu masuk dalam belanja pemerintah pusat dengan total Rp2.246,5 triliun. Adapun, sampai dengan Oktober 2023 sudah terserap Rp1.572,2 truiliun atau setara 50% dari pagu di APBN.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//