OJK: Risiko Kredit Terjaga di Tengah Tren Peningkatan Suku Bunga

Ilustrasi. (Dokumen Freepik)

FAKTA.COM, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa sektor perbankan masih dapat menunjukan daya tahan yang baik (resiliensi) di tengah tekanan yang berlanjut.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan indikasi tersebut tercermin dari rasio permodalan yang tinggi.

“Ini menjadikan risiko kredit terjaga tekanan higher for longer tingkat suku bunga global,” ujarnya kepada awak media pada Senin (9/10/2023).

Dampak Kebijakan Moneter, Bunga Simpanan Bank dalam Tren Naik

Dian menjelaskan, industri perbankan secara umum memiliki permodalan solid yang ditunjukan dari capital adequacy ratio (CAR) sebesar 27,66%.

“Fungsi intermediasi perbankan juga berjalan secara kuat, baik dalam menopang perekonomian di sisi kredit/pembiayaan maupun pada penghimpunan dana,” tuturnya.

Dian menyebut, pada Agustus 2023 kredit perbankan tumbuh 9,06% year on year (yoy) atau lebih baik dari Juli 2023 yang sebesar 8,54%. 

“Total kredit yang disalurkan pada Agustus adalah senilai Rp6.739 triliun, lebih tinggi dari Juli Rp6.689 triliun,” imbuhnya.

Penyaluran Kredit Melambat, Suku Bunga Turun

Dian menambahkan, daya tahan pelaku usaha perbankan terlihat pula dari sisi rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang sebesar 2,50% untuk gross dan 0,79% secara net.

“Hasil itu lebih baik dari Juli 2023 dimana NPL gross sebesar 2,51% dan NPL net 0,80%,” tegas dia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//