Meski Bergerak Naik, Inflasi Masih dalam Kisaran Target

Oleh Andry Winanto - fakta.com
02 November 2023 10:24 WIB
Ilustrasi. (Dokumen Fakta.com)

FAKTA.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa inflasi 2,56% year on year (yoy) pada Oktober 2023 tetap terjaga dalam kisaran target 3% plus minus 1% untuk tahun ini. Bukuan tersebut meningkat jika dibandingkan dengan periode September 2023 yang sebesar 2,28% yoy.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan bahwa inflasi yang terjaga merupakan hasil nyata dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian dengan pemerintah.

“Ini merupakan hasil kerja nyata dari Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (2/11/2023).

Kenaikan Bunga Acuan BI Tak Langsung Turunkan Inflasi Beras

Erwin merinci, inflasi inti pada Oktober 2023 tercatat sebesar 0,08% month to month (mtm), lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,12%. Menurutnya, realisasi inflasi inti disumbang oleh inflasi komoditas emas perhiasan dan sewa rumah.

“Secara tahunan, inflasi inti Oktober 2023 tercatat sebesar 1,91% year on year, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,00%,” tuturnya.

Kemudian, inflasi kelompok volatile food tercatat sebesar 0,21% (mtm), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya 0,37%. Kata dia, perlambatan inflasi harga bergejolak terutama disumbang oleh deflasi pada komoditas telur ayam ras, aneka bawang, dan minyak goreng seiring dengan kecukupan pasokan. 

“Sementara itu, penurunan inflasi lebih lanjut tertahan oleh komoditas beras dan aneka cabai yang meningkat. Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 5,54% year on year, meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,62%,” tegas Erwin.

Beras Sumbang Inflasi Terbesar 3 Bulan Beruntun

Lalu untuk inflasi kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices) meningkat. Disebutkan bahwa kelompok ini pada Oktober 2023 mengalami inflasi sebesar 0,46% (mtm) atau lebih tinggi dari inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,23%. 

“Kenaikan tersebut terutama bersumber dari inflasi bensin dan angkutan udara akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, dan peningkatan harga avtur sejalan dengan kenaikan harga minyak global,” katanya.

“Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 2,12% year on year, meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,99%,” tutup Erwin.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//