Kabar Baik, Pemerintah Siapkan BLT El Nino Rp200.000 per Bulan

Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

FAKTA.COM, Jakarta - Pemerintah berencana untuk memberikan bantuan langsung tunai (BLT). Kali ini, untuk memitigasi dampak El Nino yang bisa menyebabkan peningkatan harga bahan pangan. 

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, inisiatif terbaru pemerintah ini bertujuan untuk melindungi daya beli masyarakat. Terutama, yang termasuk kelompok miskin dan rentan.

“BLT El Nino ini kami anggarkann sebesar Rp7,52 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers realisasi APBN di Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Menurut Menkeu, pemerintah menargetkan sasaran sebanyak 18,8 juta orang yang sebelumnya telah terdaftar dalam sebagai penerima Program Kartu Sembako.

“Pemerintah akan memberikan bantuan sebesar Rp200.000 per bulan dengan durasi dua bulan, yaitu pada November dan Desember 2023,” tuturnya.

Cara Pemerintah Tekan Kebakaran Hutan dan Lahan di Tengah El Nino

Bendahara negara menambahkan, pemerintah telah menunjuk Kementerian Sosial sebagai institusi pelaksana di lapangan dengan berkoordinasi bersama pihak terkait.

“Ini juga merupakan respon kebijakan untuk mengantisipasi ketidakpastian ekonomi global, perlambatan ekonomi China, dan dampak El Nino. Untuk itu, pemerintah berkomitmen untuk melindungi daya beli masyarakat serta stabilitas ekonomi,” tegasnya.

Sebelumnya, informasi soal bantuan terbaru telah disampaikan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Febrio Kacaribu awal pekan ini. Dalam keterangannya, Febrio mengungkapkan jika Presiden Joko Widodo telah memanggil jajaran Kemenkeu untuk mengoptimalkan sumber daya APBN yang masih bisa dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat.

“Pak Presiden tadi sudah mengindikasikan beberapa kebijakan yang telah disiapkan. Nanti kami akan rumuskan itu,” tegas dia.

El Nino, Kerawanan Pangan dan Jaminan Pemerintah Bagi Kelompok Rentan

Febrio menyatakan bahwa pemanfaatan ruang lebih di APBN bertujuan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi agar tetap di atas sasaran 5%.

“Challenges berikutnya adalah bagaimana mengelola di 2024 karena kita tidak hanya hidup untuk dua bulan saja. Pemerintah akan mengelola risiko dengan menyiapkan beberapa program sambil memastikan APBN itu digunakan untuk kesejahteraan masyarakat, menjaga daya beli dan juga mendorong aktivitas ekonomi bisa tetap tumbuh,” jelasnya.

Untuk diketahui, kemampuan pemerintah untuk melanjutkan pemberian bantuan tidak lepas dari kondisi keuangan negara yang cukup baik. Redaksi mencatat, sampai dengan September 2023 APBN masih mencatatkan surplus sebesar Rp67,7 triliun atau setara dengan 0,32% dari Produk Domestik Bruto.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//