Stress Test BI Klaim Perbankan Nasional Kuat Hadapi Tekanan Global

Ilustrasi. (Dokumen Bank Indonesia)

FAKTA.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa ketahanan stabilitas sistem keuangan nasional, utamanya perbankan, tetap kuat di tengah sentimen ketidakpastian pasar finansial global.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengungkapkan hal itu terlihat dari tiga indikator penting. Pertama, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat pada level yang tinggi sebesar 27,33% pada September 2023. 

“Sementara itu, risiko kredit juga terkendali, tecermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang rendah yakni sebesar 2,43% (bruto) dan 0,77% (neto),” ujarnya saat menggelar konferensi pers di Jakarta tengah pekan ini.

Rupiah Menjauh dari Rp16.000, Cadangan Devisa Semakin Tergerus

Kedua, likuiditas perbankan yang masih memadai mendukung ketahanan stabilitas sistem keuangan. Pada Oktober 2023, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap terjaga tinggi, yaitu 26,36%. 

“Bank Indonesia terus meningkatkan efektivitas implementasi insentif likuiditas untuk mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas guna mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” kata dia.

Ketiga, intermediasi perbankan diperkirakan juga terus tumbuh positif, didukung oleh lending capacity yang baik sejalan dengan likuiditas yang memadai. 

Kata Perry, kredit perbankan pada Oktober 2023 tumbuh 8,99% year on year (yoy), didukung peningkatan permintaan pembiayaan sejalan dengan kinerja korporasi dan konsumsi rumah tangga yang terjaga. 

Eling Lan Waspodo Perbankan di Era Suku Bunga Tinggi

Dia menegaskan pula Bank Indonesia akan terus mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan dan memperkuat sinergi dengan pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, terutama pada sektor-sektor prioritas, inklusi, dan ekonomi hijau.

“Hasil stress test Bank Indonesia juga menunjukkan ketahanan perbankan yang tetap kuat dalam menghadapi tekanan global. Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi dalam memitigasi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan dan momentum pertumbuhan ekonomi,” ucap Perry.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//