Fed Fund Rate Sudah di Puncak, Bagaimana Posisi BI7DRR?

Dewan Gubernur BI. (Dokumen Bank Indonesia)

FAKTA.COM, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawai menyakini bahwa suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (Fed Fund Rate/FFR) sudah mencapai puncaknya pada Desember ini. Angkanya berada di level 5,25%-5,50%. 

Menurut dia, level FFR yang ada sekarang dianggap telah mampu mengatasi tingkat inflasi tinggi di negara itu seiring dengan pasar tenaga kerja yang masih ketat.

“Di Amerika, inflasinya masih di atas target dan suku bunganya masih tinggi higher for longer. Meski demikian, Amerika pada pekan-pekan ini menunjukan bahwa ada tanda-tanda tingkat suku bunga sudah pada titik puncaknya,” ujarnya saat menggelar konferensi pers dikutip Senin (18/12/2023).

POINTER: Selamat Datang di Era Suku Bunga Tinggi

Menurut Sri Mulyani, salah satu kekhawatiran yang perlu dicerati adalah meningkatnya tekanan fiskal di AS imbas dari penerbitan surat berharga negara (US Treasury).

“Ada juga eskes saving dari masyarakat disana yang tergerus inflasi. Ini yang akan membayangi prospek pelemahan ekonomi AS,” katanya.

Walau begitu, kabar baik datang dari keyakinan para ekonomi jika Amerika Serikat tidak akan mengalami resesi seperti yang dicemaskan sebelumnya.

Untuk diketahui, pada pekan lalu bank sentral AS, The Fed, memutuskan untuk mempertahankan FFR sebesar 5,25% - 5,50%. 

Hal ini menjadi angin segar bagi penguatan nilai tukar rupiah yang terus menjauhi level Rp16.000 per dolar AS. Selain itu, keputusan The Fed semakin membuka ruang Bank Indonesia (BI) untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) seperti November lalu sebesar 6,00%.  

BI Lega, Potensi Kenaikan Bunga Acuan The Fed Tinggal 10 Persen

Sebagai informasi, terakhir kali BI menaikan suku bunga terjadi pada Oktober sebesar 25 basis points (bps) dari level awal 5,75%. Keputusan bank sentral itu diambil guna memperlebar jarak dengan FFR agar obligasi RI tetap kompetitif.

Selain itu, peningkatan BI rate juga bertujuan untuk menjaga stabilitas rupiah serta memastikan angka inflasi dalam negeri dalam ekspektasi target.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//