Harga Beras 'Begajulan', Inflasi Pangan RI Paling Tinggi se-G20?

Ilustrasi Beras. (Dokumen Kementerian Perdagangan)

FAKTA.COM, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa peningkatan harga beras telah memberi andil dalam pembentukan inflasi pangan nasional. Disebutkan bahwa pada September 2023 terjadi inflasi beras sebesar 5,61% dibandingkan Agustus 2023 (month to month/mtm).

“Inflasi beras memberikan andil sebesar sebesar 0,18% terhadap pembentukan inflasi bulan lalu,” ujar Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dikutip Senin (9/10/2023).

Menurut Amalia, inflasi beras pada tingkat eceran ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan September 2022 (year on year/yoy) yang sebesar 18,44%.

“Kenaikan harga beras disebabkan berkurangnya pasokan akibat kemarau berkepanjangan dan penurunan produksi akibat efek El Nino,” tuturnya.

Satgas Pangan Polri Antisipasi Beras Medium Dikemas Premium

BPS mencatat, peningkatan harga beras eceran memang mencapai puncaknya pada bulan lalu menjadi Rp13.799 dari sebelumnya Rp13.058 di Agustus. 

“Kenaikan inflasi beras secara bulanan atau mtm September 2023 merupakan yang tertinggi sejak Februari 2018,” kata dia.

Sejatinya, peningkatan inflasi pangan tidak hanya terjadi di Indonesia. Kondisi serupa juga dialami oleh negara sejawat di G20. Namun, sambung Amalia, laju inflasi pangan RI cenderung lebih moderat.

Secara mendetail, dia mengungkapkan inflasi pangan tertinggi saat Agustus 2023 dialami oleh Argentina sebesar 133%. Diikuti kemudian oleh Turki 72,86%, Inggris 13,60%, kawasan Uni Eropa 11,60%.

Harga Rata-rata Beras di Pasar Tradisional dan Modern 34 Provinsi

Sementara negara lain mengalami inflasi pangan satu digit dengan level tertinggi 9% terjadi di India, Italia, Prancis, dan Jerman. Adapun, inflasi pangan Indonesia dua bulan lalu adalah sebesar 2,51%.

Torehan itu menjadi yang terbaik keempat dan hanya dikalahkan oleh tiga negara lain, yakni Brasil sebesar 1,09%, Arab Saudi 0,36% dan China yang deflasi minus 1,70%.

“Inflasi pangan Indonesia relatif rendah dibandingkan negara lainnya di tengah tantangan El Nino dan pasokan dalam negeri,” tegas Amalia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//