Harap Sabar, Penurunan Bunga Acuan Baru Terjadi Semester II-2024

Pengumuman BI Rate akhir tahun 2023. (Dokumen Bank Indonesia)

FAKTA.COM, Jakarta - Bank Indonesia menyatakan bahwa peluang penurunan suku bunga acuan diperkirakan terjadi pada semester II 2024. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan bahwa faktor utama penetapan suku bunga adalah menjaga sasaran inflasi umum (indeks harga konsumen/IHK) tahun depan sebesar 2,5% plus minus 1%.

Adapun, laju inflasi sampai dengan November lalu adalah sebesar 3,48%. Angka itu sudah masuk dalam sasaran 2023 yang sebesar 3% plus minus 1%.

Faktor kedua perkembangan nilai tukar rupiah yang menguat menuju arah stabil. Dia menjelaskan, langkah pengendalian inflasi di dalam negeri dengan nilai tukar yang terjaga akan bisa mengurangi dampak imported inflation.

“Jadi kuncinya adalah bagaimana memitigasi pengaruh spillover global, yaitu bagaimana rupiahnya menguat dan target inflasi tercapai,’ katanya.

Kembali Pakai Istilah BI Rate, Bunga Acuan Bertahan di Level 6 Persen

Perry menambahkan, penurunan suku bunga acuan juga mempertimbangkan pergerakan Fed Fund Rate (FFR). Meski demikian, dia menolak jika BI rate akan menjadi ‘pengikut’ arus penurunan FFR yang kebetulan juga terjadi di paruh kedua tahun depan.

“Nah, memang sementara ini perkiraan-perkiraan kami risiko-risiko itu bisa dipastikan mulai semester II pada tahun depan. Jadi kalau kami bilang ada ruang terbuka di semester II bukan berarti mengikuti Fed Fund Rate,” kata dia menegaskan.

Bank Indonesia Bisa Pertahankan Level Bunga Acuan

Untuk diketahui, rupiah sudah mulai mengalami penguatan sebesar 0,37% month to month (mtm) di akhir Desember 2023. Sementara itu, secara tahun berjalan atau year to date (ytd) nilai tukar rupiah naik 0,37%.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//