Defisit APBN Mengecil, Jokowi Siapkan 'Hadiah' untuk Rakyat

Ilustrasi. (Dokumen Sekretariat Kabinet)

FAKTA.COM, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa proyeksi defisit APBN 2023 akan mencapai level yang lebih rendah dari asumsi awal. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Febrio Kacaribu mengatakan pemerintah pada tahun ini menetapkan defisit anggaran sebesar Rp598,2 triliun atau setara 2,84% dari Produk Domestik Bruto (PDB). 

“Pada laporan semester I 2023, kami mengeluarkan outlook bahwa defisit tahun ini akan sekitar 2,3% atau lebih rendah dari asumsi di APBN,” ujarnya dalam BNI Summit 2023 pada Selasa (24/10/2023).

Menurut Febrio, perkembangan terkini menunjukan jika catatan minus fiskal mampu lebih landai lagi dari prediksi di paruh pertama lalu. Nada optimisme itu didasarkan pada kinerja penerimaan negara yang cukup moncer jelang tutup buku 2023.

“Melihat perkembangan penerimaan perkembangan belanja, kami melihat arahnya defisit bisa di bawah 2,3%. Disinilah kami melihat APBN mempunyai ruang untuk bermanuver agar APBN bisa menjadi shock absorber dari tekanan yang timbul,” tuturnya.

Fakta APBN Dirancang Defisit, Bagaimana Rapornya Selama Ini?

Sebagai tindak lanjut, Febrio menyebut Kepala Negara telah memanggil jajaran Kemenkeu untuk mengoptimalkan sumber daya APBN yang masih bisa dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat.

“Pak Presiden (Jokowi) tadi pagi mungkin sudah mengindikasikan beberapa kebijakan yang telah disiapkan. Nanti kami akan rumuskan itu,” tegas dia.

Febrio menyatakan bahwa pemanfaatan ruang lebih di APBN bertujuan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi agar tetap di atas sasaran 5%.

Challenges berikutnya adalah bagaimana mengelola di 2024 karena kita tidak hanya hidup untuk dua bulan saja. Pemerintah akan mengelola risiko dengan menyiapkan beberapa program sambil memastikan APBN itu digunakan untuk kesejahteraan masyarakat, menjaga daya beli dan juga mendorong aktivitas ekonomi bisa tetap tumbuh,” jelasnya.

APBN Masih Surplus, Penerimaan Pajak Terus Melambat

Untuk diketahui, sampai dengan 31 Agustus 2023 APBN masih mencatatkan surplus sebesar Rp147,2 triliun. Bukuan itu didapat dari pendapatan negara yang lebih besar Rp1.821,9 triliun berbanding sisi belanja Rp1.674,7 triliun.

Jika dirinci secara lebih mendetail, sektor penerimaan negara memang menunjukan kinerja apik. Penerimaan pajak misalnya sudah menyentuh Rp1.247 triliun atau 72,6% dari pagu yang ditetapkan.

Lalu, kepabeanan dan cukai yang terhimpun sebesar Rp171,6 triliun atau 56,6% dari target. Lonjakan signifikan terjadi pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang sukses menghimpun Rp402,8 triliun atau sudah mencapai 91,3% dari pagu di keseluruhan tahun ini.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//