Cara Bank Jaga Yield SBN di Tengah Kenaikan Suku Bunga

Ilustrasi. (Fakta.com/Bhimo Bhirawa)

FAKTA.COM, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa di tengah peningkatan dan fluktuasi tingkat imbal hasil surat utang AS, terdapat risiko tersendiri bagi pasar keuangan meski dinilai masih relatif terjaga. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan bahwa Posisi Devisa Neto (PDN) tercatat stabil rendah sebesar 1,72% pada Agustus 2023 dari sebelumnya 1,75% di Juli 2023.

“Jumlah tersebut masih jauh di bawah threshold 20%,” ujarnya usai Rapat Dewan Komisioner (RDK) dikutip, Selasa (10/10/2023).

Penawaran Dua ORI Dibuka Hari Ini, Begini Ketentuan serta Persyaratannya

Menurut Dian, situasi global terkini menjadi katalis tersendiri dalam peningkatan yield SBN. Hal tersebut harus mendapat perhatian tersendiri bagi pelaku usaha perbankan.

“Bank harus antisipasi, antara lain dengan memperpendek durasi SBN,” tuturnya.

Selain itu, Dian mengungkapkan jika bank perlu mengambil langkah rebalancing jenis portfolio baik yang bersifat held to maturity maupun available for sale.

“Sehingga potensi kerugian dari perubahan nilai wajar surat berharga tidak mengganggu permodalan bank,” tegasnya.

OJK: Risiko Kredit Terjaga di Tengah Tren Peningkatan Suku Bunga

Dian menambahkan, tingginya permodalan perbankan diyakini mampu menyerap potensi risiko yang dihadapi. Oleh karena itu otoritas bakal mendorong kinerja intermediasi dengan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pembiayaan dan terjaganya likuiditas.

“Ke depan patut dicermati dampak lanjutan dari tingginya ketidakpastian perekonomian maupun geopolitik global khususnya karena kebijakan moneter global yang masih ketat (hawkish) dan termoderasinya perekonomian China sehingga dapat meningkatkan sentimen terhadap risiko likuiditas maupun risiko pasar,” tutup Dian.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//