BI dan Bank Sentral UEA Sepakat Perluas Kerja Sama Kebanksentralan

FAKTA.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyepakati perluasan kerja sama kebanksentralan dengan bank sentral Uni Emirat Arab (Central Bank of the United Arab Emirates - CBUAE). Terutama di bidang sistem pembayaran dan inovasi keuangan digital.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, nota kesepahaman ini merupakan perluasan dari kesepakatan antara BI dan CBUAE 2021. 

Menurut dia, pembaruan di 2023 ini berkomitmen untuk memperkuat kerja sama melalui kerangka yang lebih terstruktur dan sistematis pada berbagai area kebanksentralan. Mulai dari moneter, makroprudensial, stabilitas keuangan, sistem pembayaran dan inovasi keuangan digital; serta berbagai area ekonomi dan keuangan Islam. 

“Nota Kesepahaman ini juga menunjukkan komitmen kedua bank sentral dalam memerangi tindakan pencucian uang dan pendanaan terorisme, serta memenuhi rekomendasi Financial Action Task Force (FATF),” ujarnya dalam keterangan tertulis akhir pekan ini.

Perry menjelaskan, implementasi kerja sama akan dilaksanakan melalui dialog kebijakan, pertukaran informasi, kerja sama teknis, dan pengembangan kapasitas.

"Kemitraan yang terjalin juga akan memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian kedua negara,” katanya.

Sebagai informasi, sinergi dua lembaga moneter ini dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dan Gubernur CBUAE, Khaled Mohamed Balama pada 29 November 2023. 

Kerja sama kedua bank sentral menjadi bagian penting dari capaian dalam pertemuan antara Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan pada 1 Desember 2023 di sela-sela gelaran COP 28 di Dubai, UEA